GenPI.co Kalbar - Sebanyak 9 desa di Kabupaten Kapuas Hulu terendam banjir.
Dua di antara 9 desa tersebut berada di daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan, di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa (31/1) malam.
"Data sementara, terdapat 9 desa dan 1 kelurahan dilanda banjir, termasuk 2 desa di Embaloh Hulu yang merupakan daerah perbatasan," tuturnya.
Banjir tersebut terjadi sejak Selasa (31/1) pagi dan debit air masih terus naik.
"Untuk saat ini debit air masih naik, dengan kedalaman rata-rata 50 centimeter hingga 1 meter," ungkap Gunawan.
Berdasarkan laporan sementara yang diterima BPBD Kapuas Hulu, ada 9 desa yang dilanda banjir.
Kesembilan desa tersebut, yakni Desa Ulak Pauk dan Saujung Giling Manik di Kecamatan Embaloh Hulu.
Selanjutnya, Desa Tanjung Kerja, Desa Nanga Nyabau, Desa Tanjung Lasa, Desa Sibau Hulu, dan Desa Sibau Hilir, Kecamatan Putussibau Utara.
Kemudian, Desa Tanjung Jati dan Teluk Barak, Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan.
Lalu, Desa Belatung, Kecamatan Embaloh Hilir.
Gunawan menyebut, penyebab banjir yaitu curah hujan cukup tinggi beberapa hari terakhir.
Hal itu menyebabkan sejumlah sungai meluap, termasuk Sungai Kapuas.
"Kami masih menunggu update data laporan masing-masing desa, selain itu petugas kami juga akan melakukan monitoring kondisi banjir," tandas Gunawan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News