Konsultasi Publik RPD 2024-2026, Edi Kamtono: Pembangunan Harus Berlanjut

01 Februari 2023 00:00

GenPI.co Kalbar - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, walau masa jabatannya bersama Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan akan selesai 23 Desember 2023, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Pontianak harus tetap berlanjut.

Oleh sebab itu, disusunlah Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 sebagai pengganti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2024.

Hal itu disampaikan Edi dalam Forum Konsultasi Publik dalam Rangka Penyusunan Rancangan RPD Kota Pontianak Tahun 2024-2026 dan Rancangan Awal RKPD Kota Pontianak Tahun 2024, di Ballroom Hotel Aston Pontianak, Selasa (31/1).

BACA JUGA:  USAID Gandeng Bappenas Dukung Program IUWASH Tangguh di Kota Pontianak

"RPJP harus berlanjut, Kota Pontianak harus tetap bisa menyejahterakan masyarakat," katanya.

RPD sendiri merupakan dokumen transisi pengganti RPJMD bagi daerah yang masa pemerintahan kepala daerahnya akan habis.

BACA JUGA:  Pemkot Pontianak dan Pemprov Kalbar Bersinergi Majukan Daerah

Pasalnya, Pilkada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak baru akan dilangsungkan November 2024.

Edi menerangkan, forum tersebut sangat strategis untuk mengevaluasi dan diskusi langkah yang tepat untuk membawa Kota Pontianak lebih maju dengan segala potensi dan tantangan.

BACA JUGA:  Populer di Media Online, Pemkot Magelang Studi Tiru ke Pontianak

Apalagi, selama dua tahun pandemi menyebabkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan tertunda.

"Namun sejak 2022 hingga kini, kita recovery dan bisa mengatasi masalah tersebut dan tetap bisa mengejar target dalam RPJMD," terang Edi.

Target itu di antaranya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak pada 2022 yang menduduki peringkat teratas dari kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dengan nilai 80,48.

Nilai tersebut naik dibandingkan pada 2021 lalu yang menyentuh angka 79,93 dan 2020 pada 79,44.
Penurunan stunting juga demikian. Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Kota Pontianak tahun 2022 tercatat 19,7.

Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan pada 2021 yang berada di angka 24,4.

"Dampak pembangunan Kota Pontianak juga berpengaruh dan terpengaruh daerah sekitar,” papar Edi Rusdi Kamtono.

“Saya mengajak seluruh OPD untuk bisa memperluas persepsi tentang kemajuan jadi tidak bisa berpikir sempit, lokal Pontianak. Kita harus ubah bahwa kolaborasi dan Integrasi sangat diperlukan dalam kehidupan global," tandasnya. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR