GenPI.co Kalbar - Kabar membanggakan datang dari para arsitek muda asal Kota Pontianak yang berhasil menjuarai 'Architectural Competition Iconic Residential Tower' di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE).
Tergabung dalam Studiooranghutan, 5 arsitek muda yang terdiri dari Ar Yohanes Ricky, IAI (leader), Surya Priva Jaya S. Ars, Muhammad Arshy Oktafiansyah, Galih Bagaskara, dan William Andrea S. Ars sukses mengharumkan nama arsitek Pontianak di tingkat dunia.
Lewat karya yang diberi nama Binghatti Zephyr, mereka berhasil menyisihkan lebih dari 100 desain yang masuk dalam sayembara desain arsitektur apartemen tower yang digelar oleh LYX Arkitekter disponsori Binghatti.
Dalam desain arsitektur mewah itu, spesifikasi bangunan apartemen ketinggiannya mencapai 300 meter dengan jumlah 65 lantai.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada arsitek-arsitek muda Kota Pontianak dan Kalbar yang telah menorehkan prestasi di dunia internasional.
Dia menilai, keberhasilan mereka itu memberikan gambaran bahwa sumber daya manusia Kota Pontianak tidak kalah dengan daerah lainnya di Indonesia.
Apalagi perkembangan dunia digital dan teknologi sekarang ini sangat menunjang kemajuan dan berkembangnya bidang arsitektur.
"Prestasi ini sebuah terobosan dalam bidang arsitektur di tanah air karena karya mereka diakui dunia dengan menjadi juara dan menyisihkan peserta lainnya dari berbagai negara,” ujarnya, Kamis (26/1).
“Mudah-mudahan ini memberikan dampak positif bagi kemajuan arsitektur Kalbar khususnya Kota Pontianak," imbuh Edi.
Menurutnya, kemajuan arsitektur saat ini sudah sangat pesat, lebih modern, dan lebih high tech.
Penggunaan teknologi yang canggih dalam penerapan arsitek bangunan akan memberikan sentuhan menarik dan warna berbeda dari bangunan yang sudah ada.
Meskipun material yang digunakan modern atau dikombinasikan dengan material yang sudah ada.
Misalnya kayu, tetapi dengan sentuhan teknologi, seperti lampu penerangan, lift, teknologi digital, sensor dan lainnya, maka karya arsitek itu akan jauh lebih menarik dan memukau siapa pun yang melihatnya.
"Artinya, karya arsitektur yang diciptakan itu mengadopsi kemajuan perkembangan teknologi karena itu bagian dari pada kemajuan arsitektur itu sendiri," terang Edi yang juga seorang arsitek.
Kendati demikian, dia berharap konsep arsitektur tidak melupakan kearifan lokal disesuaikan dengan kondisi alam maupun budaya yang ada. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News