GenPI.co Kalbar - Perekonomian Kalbar pada 2023 diprediksi akan tetap baik dengan adanya komunikasi dan kerja sama dari semua pihak.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji seusai menghadiri Rakor Inspektur Daerah Seluruh Indonesia yang diselenggarakan secara hibrid dipimpin Mendagri RI Muhammad Tito Karnavian secara online, Rabu (25/1).
"Memang ada satu kekhawatiran larangan ekspor bauksit pada 2023 ini menjadi tantangan, mudah-mudahan nanti para pengusaha di bidang bauksit bisa membangun smelter di Kalbar sehingga tetap memberikan PAD bagi Kalbar," ujarnya.
Sutarmidji menyebut, ada beberapa hal yang mungkin sudah mengalami penurunan di sisi perekonomian terkait krisis global yang diprediksi terjadi pada 2023.
Kebetulan, kata dia, negara-negara tersebut merupakan tujuan ekspor Kalbar.
Oleh sebab itu, ada kemungkinan akan sedikit berdampak terhadap perekonomian Kalbar.
Namun, beberapa industri sudah berusaha mengganti negara tujuan ekspor Kalbar.
"Jika usaha-usaha tersebut berhasil, tentu tidak begitu banyak mengganggu perekonomian yang ada di Kalimantan Barat," katanya.
Mendagri Tito Karnavian meminta seluruh kepala daerah untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi di tengah situasi global yang tidak menentu.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk bagus, yakni 5,72 persen. Ini merupakan hal yang luar biasa di tengah tidak kepastian global,” terang Tito.
“Inflasi juga masih terjaga di angka 5,51 persen. Ini sangat bagus. Artinya, kenaikan harga barang dan jasa masih minim, tidak begitu berdampak pada masyarakat luas," tandasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News