GenPI.co Kalbar - Sebanyak 122 desa di Kabupaten Bengkayang sudah menerapkan sistem keuangan berbasis digital.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bengkayang Rudi Hartono, Selasa (24/1).
"Ada 122 desa di Bengkayang sudah menuju desa digital atau sudah menerapkan sistem pembayaran keuangan melalui aplikasi yang disebut Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dan juga layanan Cash Management System (CMS)," katanya.
Rudi menilai, apa yang sudah diterapkan tersebut, jauh lebih aman dan mempermudah transaksi keuangan desa.
Sejauh ini, kata dia, penerapan aplikasi tersebut belum ada kendala berarti.
Namun, tak dimungkiri, ada beberapa desa yang mengalami hambatan terutama jaringan internet.
"Sejauh ini belum ada kendala, yang ada memang hambatan dari signal atau jaringan internet," terang Rudi.
Pihaknya juga sudah menyampaikan perihal kendala tersebut dalam evaluasi kinerja, beberapa waktu lalu.
Ke depan, pemerintah secara bertahap membangun tower internet untuk daerah yang belum memiliki akses internet.
"Solusi sementara ke sinyal terdekat, sudah dievaluasi. Ini salah satu dukungan terhadap kabupaten digital maka desa juga harus berbasis digital," ungkap Rudi.
Pembayaran secara CMS dinilai jauh lebih mempermudah transaksi keuangan desa.
Siskeudes online sendiri diperlukan untuk transparan dan akuntabilitas keuangan desa.
Siskeudes online memudahkan publikasi APBDesa dan pengawasan yang bisa dilakukan dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan hingga pelaporan.
"Kita harap desa-desa di Bengkayang nantinya lebih maksimal dalam penerapan Siskeudes dan kita menuju desa digital, kabupaten digital," tandas Rudi Hartono. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News