GenPI.co Kalbar - Masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu diajak untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa (17/1).
"Sekarang ini cuaca panas, yang perlu dicegah dan diantisipasi adalah yang berkaitan dengan karhutla," ujarnya.
Menurut Gunawan, meski cuaca tidak menentu seperti saat ini, wilayah Kapuas Hulu memusim kemarau sudah hampir sebulan terakhir.
Selain itu, debit air di sungai Kapuas turun drastis.
Bahkan, sejumlah anak sungai mengalami kekeringan.
Gunawan menyebut, pihaknya melibatkan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang tersebar di 19 desa di 14 kecamatan untuk mencegah serta menanggulangi karhutla.
Satu kelompok MPA, terdiri atas 30 orang yang sudah dilatih dalam mengatasi dan menanggulangi karhutla.
"Kami sudah lakukan pelatihan penanggulangan karhutla kepada masyarakat peduli api, selain itu juga sering dilakukan sosialisasi," ungkap Gunawan.
BPBD Kapuas Hulu juga bekerja sama dengan perusahaan perkebunan sawit dan Manggala Agni Taman Nasional Betung Kerhiun dan Danau Sentarum dalam penanggulangan karhutla.
Saat ini, meskipun belum ada titik panas (hotspot) di Kapuas Hulu, Gunawan berpesan kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran yang bisa menyebabkan terjadinya karhutla, terutama di lahan gambut.
"Sering terjadi di lahan gambut, bisa jadi puntung rokok atau membakar lahan kebun masyarakat yang menjalar,” papar Gunawan.
“Untuk itu perlu antisipasi kita bersama agar tidak terjadi karhutla di musim kemarau ini," tandasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News