GenPI.co Kalbar - Evaluasi dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun 2022 untuk pelaksanaan JKN 2023 dievaluasi oleh Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu.
Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Nanang Padli menyebut, secara umum serapan dana JKN Tahun Anggaran 2022 sudah baik.
“Tetapi jika dirinci secara detail, masih terdapat beberapa puskesmas yang serapan dana JKN-nya belum maksimal, itu menjadi perhatian untuk pelaksanaan dana JKN tahun ini," ujarnya di Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu (11/1).
Menurut Nanang, pendapatan dana kapitasi JKN 2022 sebesar Rp 7,65 miliar, belanja atau realisasi Rp 7,62 miliar, sementara saldo Rp 89,9 juta.
Secara keseluruhan, kata diam realisasi dana kapitasi JKN 2022 sebesar 90 persen.
Nanang menuturkan, dalam realisasi JKN 2022, masih ada beberapa puskesmas yang serapan dana JKN-nya belum maksimal, yakni Puskesmas Putussibau Selatan dengan saldo Rp 21 juta.
Sementara itu, serapan paling baik diraih oleh Puskesmas Hulu Gurung dengan saldo tersisa Rp 325.
"Laporan bulanan oleh petugas JKN puskesmas sering terlambat sehingga berdampak kepada proses input pelaporan dan kendala yang dihadapi tahun 2022,” paparnya.
Kendala yang dimaksud di antaranya puskesmas belum maksimal melakukan perencanaan, sehingga masih ada saldo di akhir tahun.
Oleh sebab itu, Nanang berharap 23 puskesmas di Kapuas Hulu maksimal memanfaatkan dana JKN untuk pengadaan obat.
Hal tersebut sebagai langkah untuk menunjang dana pengadaan obat dan bahan medis habis pakai dari dana yang ada di farmasi Dinkes.
"Untuk pengadaan obat-obatan tahun 2023 ini, dialokasikan melalui DAU APBD Kapuas Hulu karena tidak ada alokasi dana alokasi khusus," tandas Nanang Padli. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News