RS Santo Antonius Pontianak Diminta Tak Cepat Puas dan Terus Berinovasi

07 Januari 2023 09:00

GenPI.co Kalbar - Rumah Sakit Umum Santo Antonius Pontianak dinilai sudah memberikan pelayanan yang luar biasa dan terkenal dengan keramahannya.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji saat menghadiri perayaan Natal 2022, Tahun Baru 2023, dan HUT Ke-94 Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak di Qubu Resort Kubu Raya, Kamis (5/1).

"Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, saya ucapkan selamat ulang tahun yang ke-94 Santo Antonius dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pelayanan kepada masyarakat Kalimantan Barat,” tuturnya.

BACA JUGA:  Soft Launching RSUD Pontura, Edi Minta Petugas Layani Pasien dengan Ramah

Pelayanan yang dimaksud, khususnya yang membutuhkan layanan karena menderita penyakit-penyakit yang perlu perawatan.

Orang nomor satu di Kalbar itu juga berharap kepada seluruh rumah sakit yang ada di Kalbarbisa meng ikuti model pelayanan yang ditetapkan di Rumah Sakit Santo Antonius.

BACA JUGA:  Mulai Tahun Ini, Layanan Kesehatan di RSUD Kubu Raya Digratiskan

"Termasuk rumah sakit Pemerintah Provinsi akan saya upayakan agar dapat memberikan pelayanan bagi para orang yang sakit yang betul-betul harus dilayani dan membuat mereka merasa senang,” ungkap Sutarmidji.

Pasalnya, keramahan dalam pelayanan menjadi bagian dari percepatan dalam pemulihan kesehatan itu sendiri.

BACA JUGA:  Sutarmidji Minta Pengelola RSUD Soedarso Tingkatkan Pelayanan

“Kalau orang masuk rumah sakit pelayanannya tidak baik, itu mempersulit kesembuhan yang bersangkutan. Jadi, pelayanan itu harus yang diutamakan," imbubhya.

Tak hanya itu, apresiasi juga diberikan Sutarmidji kepada Rumah Sakit Santo Antonius terhadap perkembangan dalam penyediaan kelengkapan peralatan rumah sakit yang modern.

Hal tersebut berdampak pada sebagian masyarakat Kalbar yang tetap memilih untuk berobat di dalam negeri.

"Kita tidak boleh puas, karena ketika kita puas, maka kita berhenti, sehingga berkurang inovasi kita,” terang Sutarmidji.

Menurutnya, saat merasa puas terhadap segala sesuatu, saat itulah terkadang sudah malas untuk berinovasi.

Padahal dalam kehidupan, kata Sutarmidji, sampai akhir dunia pun inovasi merupakan bagian dari jalan hidup.

“Kemudahan hidup untuk mencapai segala sesuatu membuat kita menjadi tidak berkembang, apalagi bila cepat merasa puas terhadap apa yang sudah kita dapat,” ucapnya.

“Oleh karenanya, jangan cepat puas, terus berinovasi, terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua orang," tandas Sutarmidji. (rls)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR