GenPI.co Kalbar - Angka stunting di Kota Pontianak mengalami kenaikan dari yang semula 12,4 persen menjadi 15,8 persen, berdasarkan hasil survei pemantauan status gizi balita 2022.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan saat Rapat Review Kinerja Aksi Integrasi Penurunan Stunting Kota Pontianak Tahun 2022, di Ruang Rapat Wali Kota, Selasa (27/12).
Jika disesuaikan dengan target yang tercantum dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2020-2024, Kota Pontianak masih harus menurunkan prevalensi stunting kurang lebih 2 persen sebelum 2024.
"Target tahun 2024 harus mencapai 14 persen. Ini sesuai visi dan misi Wali Kota yaitu mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan berbudaya," terang Bahasan.
Kenaikan angka ini berpusat di dua wilayah, yaitu Kecamatan Pontianak Tenggara dan Pontianak Selatan.
Kendati begitu, sudah terjadi penurunan di 10 kelurahan yang menjadi prioritas penanganan.
"Perlu dipahami apa yang jadi penyebab sehingga kedua wilayah jadi naik. Mudah-mudahan segera dapat hasil analisa untuk kemudian dilakukan intervensi," ungkapnya.
Bahasan meminta lurah dan camat secara berkala melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga yang anaknya sudah terdata sebagai pengidap stunting.
Tak kalah penting, kata dia, yakni memberikan tindakan medis yang telah ditetapkan pakar kesehatan mengenai hal ini.
"Tidak lupa adalah mencukupi gizi ibu hamil, memberikan pemahaman serta dorongan psikologis supaya bayi dalam kandungan senantiasa sehat lahir dan batin," tandas Bahasan. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News