GenPI.co Kalbar - Kebutuhan beras ke pasar-pasar siap dipasok oleh Provinsi Kalbar ke wilayah lain, bahkan tingkat nasional.
Berdasarkan kerangka sampel area pada Januari-Desember 2022, Kalbar surplus 21.577 ton.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Florentinus Anum di Pontianak, Senin (26/12).
"Produksi beras saat Januari - Desember 2022 sebanyak 535.123 ton. Kebutuhan beras di Kalbar 513.546 ton, sehingga surplus 21.577 ton," tuturnya.
Produksi beras yang ada saat ini terdiri dari luas panen 272.166 dan produktivitas 2,9 ton per hektare.
"Jadi, secara umum produksi beras di Kalbar selalu surplus. Ini tentu terus kami tingkatkan dan maksimalkan," ujar Anum.
Pada saat Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, kata dia, pihaknya ikut memantau ketersediaan beras dan harga harga di pasar-pasar.
"Kami juga memantau distribusi dari sentra produksi ke pasar serta mendukung upaya upaya stabilitasi harga," terangnya.
Selanjutnya, untuk menghadapi panen raya pada Februari 2023, telah dilakukan persiapan dan antisipasi.
Hal tersebut seperti dengan combine, menyiapkan dryer di saat musim hujan, kostraling, serapan Bulog, dan memastikan harga layak bagi petani.
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Suwandi menuturkan, intervensi tersebut sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rangka penyediaan bahan pangan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Ini bertujuan mendekatkan beras produksi petani langsung ke konsumen karena memang kenaikan harga beras saat ini diakibatkan rantai distribusi yang terlalu panjang,” paparnya.
“Dengan ini diharapkan masyarakat bisa terbantu dan petani tetap bisa menikmati harga gabahnya," tandas Suwandi. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News