Menuju Indonesia Emas 2045, Harisson Dorong Kalbar Wujudkan Ekonomi Hijau

14 Desember 2022 04:25

GenPI.co Kalbar - Semua pihak di Kalbar didorong untuk bersama-sama mewujudkan ekonomi hijau, selaras dengan visi transformasi menuju Indonesia Emas 2045.

Hal itu disampaikan oleh Sekda Kalbar Harisson di Kota Pontianak, Selasa (13/12).

"Saat ini, Kalimantan Barat dihadapkan pada tantangan transformasi ekonomi nasional menuju Visi Indonesia Emas 2045,” tuturnya.

BACA JUGA:  Harisson Minta Dishub Intensif Razia Pajak Kendaraan Bermotor

Menurutnya, Indonesia bisa menjadi negara berpendapatan tinggi dan negara maju yang kelima terbesar di dunia pada 2045 di bawah China, Amerika Serikat, India maupun Jepang.

“Untuk itu, semua pihak harus bersama-sama dalam mewujudkan ekonomi hijau ini," imbuh Harisson

BACA JUGA:  Sambut IKN, Harisson Motivasi Mahasiswa Kalbar Jadi SDM Unggul

Dia menyebut, ekonomi hijau merupakan salah satu dari 6 strategi utama lainnya dengan mengutamakan peningkatan daya saing SDM, peningkatan produktivitas tiap sektor ekonomi, transformasi digital.

Selain itu, untuk mengutamakan integrasi ekonomi domestik dan pemindahan Ibu Kota Negara.

BACA JUGA:  Harisson: Museum Jadi Wadah Rekreasi dan Edukasi bagi Masyarakat

"Pada Pertemuan Tingkat Menteri ke 25 BIMP-EAGA yang lalu, telah disampaikan kepada seluruh delegasi keempat negara tersebut termasuk local government yang hadir bahwa Kalbar telah siap dan fokus pada Implementasi green economy di daerah," terang Harisson.

Ekonomi hijau, kata dia, menjadi upaya transformasi ekonomi yang dilakukan oleh Kalbar untuk menjadi daerah berkeadilan sosial, inklusif, berdaya saing dan maju.

Harisson yakin bahwa ekonomi hijau akan mendorong tumbuhnya lapangan kerja hijau, salah satunya pada sektor ekonomi kreatif dan pariwisata.

Terutama, kata dia, produk ekoturisme dan wisata kebugaran yang akan lebih diminati masyarakat saat pandemi mereda dan masa setelah pandemi.

Dia berharap agar berbagai bentuk ekonomi kreatif juga bisa tumbuh dan berkembang terutama dari generasi milenial.

Namun saat ini baik masyarakat, pemerintah maupun pelaku usaha belum sepenuhnya menyadari potensi ekonomi hijau.

“Sehingga sulit mengharapkan partisipasi secara luas, termasuk di dalamnya masalah sumber daya yang mampu mengelola potensi green economy tersebut," tandas Harisson. (ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR