GenPI.co Kalbar - Para petani Ketapang bakal dibantu oleh Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Perjuangan se-Kabupaten Ketapang untuk mendapatkan dana hibah dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPW Apkasindo Perjuangan Kalbar Andreas Lani di Ketapang, Jumat (9/12).
"Kami siap membantu petani sawit yang ada di Ketapang dalam mendapatkan dana hibah dari BPDPKS dalam hal peremajaan sawit," tuturnya.
Menurutnya, pendampingan tersebut di antaranya tentang bagaimana cara mendapatkan dana hibah dari BPDPKS sebesar Rp 30 juta per hektare dalam bentuk program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Kemudian, cara mendapatkan sarana dan prasarana (sarpas) dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Andreas menuturkan, Pemprov Kalbar ditargetkan oleh pemerintah pusat PSR seluas 47.000 hektare di 8 kabupaten/kota, di antaranya sudah terealisasi 21 persen yakni rekomteknya 16.725 hektare dan penanaman 9.912 hektare.
Sementara itu, pada 2020, Kabupaten Ketapang memiliki target luasan peremajaan kelapa sawit seluas 1.500 hektare.
Kabupaten Ketapang pertama kali yang memanfaatkan bantuan dari BPDPKS di Ketapang adalah
Diketahui, Koperasi Unit Desa (KUD) Mitra Usaha Desa Suka Mulya, Kecamatan Singkup menjadi yang pertama kali yang memanfaatkan bantuan dari BPDPKS di Ketapang.
Total, ada 129 pekebun yang diusulkan dari KUD tersebut.
Selanjutnya, ada 88 pekebun dari jumlah yang diusulkan, yang menerima dana bantuan peremajaan kelapa sawit.
Jumlah tersebut meliputi 88 kapling seluas 173.7557 hektare.
"Karena masih rendahnya realisasi PSR tersebut, Sapras dan SDM di Provinsi Kalbar,” sebut Andreas Lani.
“Maka, perlu dimelakukan kegiatan diskusi pada hari ini juga dengan tujuan supaya PSR, Sapras, dan SDM di Ketapang bisa mengalami peningkatan secara signifikan," tandasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News