Kepala BPPD Bengkayang: Pembangunan PLBN Jagoi Babang 99,6 Persen

08 Desember 2022 06:00

GenPI.co Kalbar - Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang sudah mencapai 99,6 persen.

Saat ini, hanya menunggu menteri melakukan peninjauan sebelum diresmikan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPD) Kabupaten Bengkayang Lorensius, Rabu (7/12).

BACA JUGA:  Hampir Rampung, Pembangunan PLBN Jagoi Babang Sudah 88 Persen

"Pembangunan PLBN Jagoi Babang 99,6 persen. Untuk peresmian belum bisa dipastikan, masih menunggu untuk menteri meninjau dulu," ucapnya.

Menurutnya, PLBN Jagoi Babang berdiri di atas tanah seluas 16,7 hektare, yang terdiri dari zona inti dan zona penunjang.

BACA JUGA:  PLBN Jagoi Babang Nyaris Rampung, Pembangunan Capai 90 Persen

"Untuk pembangunan PLBN Jagoi Babang terdiri dari 3 zona bangunan, yakni zona inti, zona penunjang 1 dan 2,” tuturnya.

Zona inti terdiri dari bangunan PLBN inti, car wash, power house, gudang sita, tempat penampungan sementara sampah (TPS), gerbang Tasbara, pos pemeriksaan imigrasi, toilet, dan peralatan X-Ray.

BACA JUGA:  Target Selesai Oktober, Pembangunan PLBN Jagoi Babang Capai 96 persen

Kemudian, zona penunjang 1, terdiri dari bangunan wisma dan mes pegawai.

Sementara untuk zona penunjang 2, terdiri dari bangunan masjid, kapel, pasar, dan mini terminal.

Lorensius menyampaikan bahwa pembangunan PLBN Jagoi Babang dimulai sejak November 2020, dengan anggaran bersumber APBN tahun 2020-2022 (MYC) sebesar Rp 209,14 miliar.

"PLBN Jagoi Babang dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BBPW) Provinsi Kalimantan Barat Ditjen Cipta Karya," ungkapnya.

Lorensius menuturkan, seharusnya pengerjaan PLBN sudah selesai dan diresmikan pada Juli 2022, namun ada kendala lain.

"Dari informasi yang saya dapatkan lagi, peresmian akan dilakukan bulan Desember 2022 ini, namun karena ada beberapa kendala belum ada kepastian,” terangnya.

“Tapi itu kita masih menunggu informasi selanjutnya dari pusat ya, apakah akan diresmikan Desember nanti atau ada perubahan lagi," imbuh Lorensius.

Dia menyebut, yang menjadi kendala saat ini, yakni jalan menuju titik nol yang masih tanah sekitar 100 meter.

Pihaknya juga sudah coba menyurati BBPW untuk menindaklanjuti kendala tersebut.

"Mudah-mudahan ada tanggapan positif dan juga jika dibangun, tentu butuh biaya lagi dan itu kembalikan ke teknis lah," tandas Lorensius. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR