Inflasi di Pontianak Naik 0,34 Persen, Pemkot Segera Lakukan Pengawasan

05 Desember 2022 13:20

GenPI.co Kalbar - Angka inflasi di Kota Pontianak mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen pada November 2022, dari yang semula 5,74 persen kini menjadi 6,08 persen.

Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyebut, hal tersebut merupakan peringatan bagi pihaknya khususnya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak.

Hal itu dia sampaikan seusai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melalui Zoom Meeting di Ruang Pontive Center, Senin (5/12).

BACA JUGA:  Bahasan Sebut Angka Inflasi di Pontianak Relatif Stabil

“Kenaikan ini walaupun kecil, namun tetap sebagai warning bagi kita untuk terus berbenah. Sekarang kita akan pastikan pasokan komoditas yang prioritas itu tersedia,” ujarnya.

Menjelang libur Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan melakukan pengawasan di lapangan secara berkala untuk memonitoring harga pangan.

BACA JUGA:  Atasi Inflasi dengan Pupuk Hayati, Landak Raih TPID Award 2021

Terutama bagi komoditas yang mengalami kenaikan seperti kangkung, bawang merah, jagung manis, dan minyak goreng.

Adapun pada pengendalian inflasi sebulan belakangan pula, terjadi penurunan harga pada komoditas tertentu.

BACA JUGA:  Harga Sayur Naik Jadi Sebab Peningkatan Inflasi di Kalbar

"Seperti daging ayam ras, cabai rawit, bawang putih, ikan tongkol, cabai merah dan ayam hidup," sebut Bahasan.

Dia menjelaskan, ada 9 langkah yang menjadi atensi pihaknya atas arahan Mendagri.

Kesembilan langkah tersebut, yakni melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia, melaksanakan rapat teknis TPID, menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting.

Kemudian, melaksanakan gerakan Pencanangan Gerakan Menanam, melaksanakan operasi pasar murah bersama dinas terkait.

Selanjutnya, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kemudian berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, merealisasikan BTT untuk dukungan Pengendalian Inflasi.

Terakhir, yakni memberikan bantuan transportasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Targetnya angka ini tidak mengalami kenaikan dan kalau bisa turun kembali. Kita akan lakukan pemantauan di segala sektor terutama bidang pangan,” tandas Bahasan. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR