Warga Diminta Waspada Modus Penipuan Catut Nama Pejabat

04 Desember 2022 15:00

GenPI.co Kalbar - Akhir-akhir ini, masyarakat resah dengan beredarnya modus penipuan yang mencatut nama sejumlah pejabat.

Oknum penipu tersebut memanfaatkan jejaring media sosial (medsos) seperti WhatsApp (WA), Facebook, Instagram dan lainnya sebagai media untuk melakukan modus penipuan.

Pelaku menggunakan foto pejabat pada akun WA dan medsosnya dan berbicara seolah sebagai pejabat bersangkutan untuk meyakinkan korbannya.

BACA JUGA:  Tak Terima Nama Dicatut Parpol, 104 Warga Melapor ke KPU Kota Pontianak

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Pontianak Urai Abubakar menyatakan, belakangan banyak beredar luas penipuan berkedok memberikan bantuan kepada pondok pesantren dan rumah tahfiz.

Selain itu, juga kepada panti asuhan hingga rumah ibadah dengan mengatasnamakan pejabat-pejabat di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.

BACA JUGA:  Waspada SE Palsu Penerima Santunan, Catut Nama Pemkot Pontianak

Ada yang mengatasnamakan Wali Kota Edi Rusdi Kamtono, Wakil Wali Kota Bahasan, Sekretaris Daerah (Sekda) Mulyadi hingga Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Yanieta Arbiastutie.

"Kami tegaskan kembali kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah mempercayai apabila ada yang menghubungi dengan mengatasnamakan pejabat atau ASN di Pemkot Pontianak dengan tujuan memberikan bantuan sosial," ujar Urai, Sabtu (3/12).

BACA JUGA:  Waspada Penipuan Fintech, Edi: Jangan Sampai Jadi Korban

Pemkot Pontianak, kata dia, dalam menyalurkan bantuan sosial dan lainnya melalui surat resmi dan berhubungan langsung dengan instansi atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait.

Selain itu, pemberian bantuan sosial juga tidak dipungut biaya apa pun.

Masyarakat diminta untuk menanyakan langsung ke Pemkot Pontianak apabila ada yang menghubungi mengatasnamakan pejabat dan akan memberikan bantuan sosial.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila ada yang menghubungi dengan mengatasnamakan pejabat-pejabat Pemkot Pontianak untuk menyalurkan bantuan, ada baiknya mengecek terlebih dahulu untuk memastikan apakah itu modus penipuan atau bukan," ungkap Urai.

Tak dimungkiri, kemajuan teknologi membuka kesempatan para pelaku penipuan untuk menjerat korbannya melalui perangkat teknologi seperti smartphone dan lainnya.

Berbagai cara dilakukan untuk memperdaya korban yang masih awam dengan bermacam-macam modus penipuan.

Bahkan, beberapa di antaranya melampirkan bukti struk transfer ke rekening bank dengan sejumlah nominal uang yang sebenarnya merupakan hasil editan.

"Kami imbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada apabila ada yang mencoba untuk meminta atau menawarkan bantuan melalui perangkat telekomunikasi karena sudah banyak korban yang terkena,” tandas Urai Abubakar. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR