Kurikulum Mulok Gambut dan Mangrove Resmi Diluncurkan di Kubu Raya

01 Desember 2022 22:00

GenPI.co Kalbar - Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) Gambut dan Mangrove di Kabupaten Kubu Raya resmi diluncurkan di Gardenia Resort Kubu Raya pada Rabu (30/11).

Kurikulum yang digagas sejak 2021 itu berisi pesan ajakan kepada generasi muda untuk mencintai dan mengelola lingkungan, khususnya gambut dan mangrove.

Selain itu, generasi muda diajak menjadi #PahlawanGambut yang siap untuk melanjutkan dan memahami ekosistem gambut dan mangrove.

BACA JUGA:  ICRAF Indonesia Harapkan Pengelolaan Gambut Berkelanjutan

Direktur ICRAF Indonesia, Dr. Sonya Dewi menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.

Menurutnya, kepemimpinan Bupati Muda Mahendrawan telah menunjukkan komitmen dan konsistensi yang begitu kuat terhadap kelestarian dan keberlanjutan ekosistem gambut di kabupaten tersebut.

BACA JUGA:  Kubu Raya Bakal Uji Coba Kurikulum Mulok Soal Gambut-Mangrove

“Tahun lalu, Indonesia berkomitmen terhadap diri sendiri dan masyarakat global yang disebut sebagai Strategi Jangka Panjang-Pembangunan Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim,” tuturnya.

Salah satu hal penting dalam strategi tersebut, yakni komitmen Indonesia untuk mencapai kondisi netral-karbon pada 2060.

BACA JUGA:  Kubu Raya Resmi Uji Coba Kurikulum Mulok Gambut dan Mangrove

“Artinya, pada saat itu jumlah kumulatif emisi dan sequestrasi Indonesia adalah nol. Di dalam dokumen tersebut, kata ‘gambut’ disebutkan sebanyak 27 kali, jauh lebih banyak dari kata ‘keanekaragaman hayati’ bahkan kata ‘konservasi’,” terang Sonya.

Hal itu berarti ekosistem gambut memang diakui memegang peranan penting dalam pencapaian target penanganan perubahan iklim Indonesia.

Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menuturkan bahwa ekosistem gambut di Kubu Raya menjadi sumber daya alam yang berperan penting bagi kehidupan masyarakat.

Namun, dia mengakui ekosistem gambut seringkali tidak dikelola dengan baik sebab minimnya pengetahuan.

"Akibatnya, berbagai permasalahan seperti kebakaran dan rusaknya habitat alami seringkali terjadi," ucap Muda.

Dia menilai, pengetahuan tentang pengelolaan gambut perlu ditanamkan sejak dini melalui jalur edukasi formal, dimulai dari tingkat sekolah dasar.

Saat ini, walaupun penelitian sudah banyak dilakukan, hasil-hasil yang ada masih perlu dikembangkan dan disesuaikan agar bisa menjadi konsumsi belajar anak-anak sekolah.

"ICRAF Indonesia melalui program #PahlawanGambut bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kubu Raya menggagas edukasi gambut,” tandas Muda Mahendrawan.

Hal itu dilakukan untuk mewujudkan langkah strategis dalam menanamkan pemahaman dan kecintaan generasi penerus terhadap ekosistem gambut sejak usia dini. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR