GenPI.co Kalbar - Pengendalian inflasi harga pangan di Kota Pontianak merupakan yang paling baik di Kalimantan dengan nilai yang melampaui rata-rata nasional, yaitu 6 persen.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, usai meninjau sekaligus memberi bantuan kepada pedagang di Pasar Flamboyan, Jumat (25/11).
Airlangga menyebut, kedatangannya bersama rombongan dalam rangka mempersiapkan rapat dengan tim inflasi pusat beberapa waktu mendatang.
"Dan juga melibatkan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah, red) di Kalimantan dan Sulawesi, Maluku serta Papua," ujarnya yang turut didampingi Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan dan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.
Beberapa bantuan yang dibagikan kepada pedagang kelontong, sayur, dan lainnya berupa angka kredit sejumlah Rp 400 juta rupiah dari BRI, BNI, BSI, Bank Mandiri, dan Bank Kalbar sebagai penyaluran program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Hampir satu setengah bulan sampai tahun ini kita genjot penyaluran KUR," tuturnya.
Dari pantauannya, harga komoditi di Pasar Flamboyan, seperti bawang, beras, minyak, ayam dan telur, masih relatif stabil.
Meski demikian, Airlangga berharap angka inflasi bisa diseimbangkan dengan menambah stok pangan.
"Harga dari komoditas seluruhnya stabil, kami melihat Kota Pontianak dan Kalbar baik inflasinya, kami berharap terus diturunkan dengan ketersediaan pasokan yang aman dan terjangkau," terang Airlangga.
Sebelumnya, TPID Pontianak mendapat penghargaan bergengsi tingkat nasional yang kembali diraih Kota Pontianak dengan predikat TPID Terbaik Wilayah Kalimantan 2021 pada TPID Awards 2022.
Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada TPID dalam pengendalian inflasi di daerah.
Trofi dan piagam TPID Terbaik diserahkan oleh Menko Airlangga Hartarto pada Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) Pengendalian Inflasi 2022 di Surabaya, belum lama ini. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News