GenPI.co Kalbar - Persyaratan pendirian dan pengelolaan panti asuhan diminta agar semakin diperketat.
Tujuannya agar tidak terjadi eksploitasi dan kekerasan terhadap anak di panti asuhan.
Hal itu disampaikan Gubernur Kalbar Sutarmidji di Kota Pontianak, Senin (21/11).
"Tata kelola panti asuhan memang perlu diperbaiki karena saya lihat semakin gampang orang mendirikan panti asuhan, tetapi pengelolaannya tidak terarah,” tuturnya.
Hal itu bisa berujung pada eksploitasi terhadap anak, seperti anak-anak malah disuruh untuk berjualan di jalan lalu lintas.
Menurut Sutarmidji, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelolaan panti asuhan penting dilakukan.
Selain itu, pengelolaan panti juga harus dengan baik serta memiliki program yang jelas dan berkelanjutan bagi anak-anak.
"Sehingga apabila kita tingkatkan SDM pengelolaannya, maka berbagai kegiatan dan program yang dilakukan oleh panti asuhan akan semakin terarah,” ujarnya.
Jika ke depannya anak-anak tersebut sudah menyelesaikan sekolah, mereka harus dipersiapkan dan diberikan program keahliannya.
Sutarmidji menyampaikan, pihaknya akan terus memberikan perhatian terhadap anak-anak di panti asuhan dan mengutamakan anak-anak panti asuhan agar mendapatkan program.
Misalnya, kata dia, pelatihan satpam yang diberikan Pemerintah Provinsi Kalbar.
"Saya minta coba carikan dari anak-anak yang mungkin ada di panti dan usianya sudah tamat SMA, itu yang kita ambil untuk mengikuti program pelatihan satpam agar bisa bekerja dan lainnya," ungkap Sutarmidji.
Dia juga mengakui, kebanyakan panti asuhan yang dikelola masyarakat cenderung lebih baik ketimbang pemerintah.
Oleh sebab itu, Sutarmidji menyarankan agar panti asuhan pemerintah dikelola masyarakat. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News