GenPI.co Kalbar - Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada almarhum dokter Raden Rubini Natawisastra oleh Presiden Joko Widodo diapresiasi oleh Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan.
Hal tersebut dia sampaikan di Pontianak, Rabu (9/11).
"Tentu saya sangat mengapresiasi atas penetapan dr. Rubini yang telah diberikan presiden sebagai pahlawan nasional," tutur Norsan.
Menurutnya sebagai warga Kalbar, dirinya merasa bangga karena tokoh Kalbar kembali mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Norsan menyampaikan, penetapan presiden atas nama dr. Rubini menjadi salah satu dari beberapa nama pahlawan yang telah dia ajukan bersama tokoh Kalbar lainnya.
"Besok adalah Hari Pahlawan, tentu dengan penetapan pahlawan nasional ini warga Kalbar harus terus menghormati para pahlawan Kalbar dan pahlawan lainnya yang telah berjuang memperjuangkan kemerdekaan," ujar Ria Norsan.
Sebagai informasi, sosok almarhum dokter Raden Rubini Natawisastra merupakan salah satu dari ribuan warga dan tokoh Kalbar yang meninggal dunia di tangan penjajah Jepang.
Dokter Rubini lahir pada 31 Agustus 1906 dari keluarga bangsawan intelektual.
Sosok tersebut dikenal sebagai seorang dokter yang berasal dari tanah Sunda dan menetap di Provinsi Kalimantan Barat selama 17 tahun.
Kala itu, dr. Rubini menjalankan misi kemanusiaan dengan menjadi dokter keliling melayani pengobatan di daerah terpencil dan pedalaman Kalbar.
Dokter Rubini Natawisastra berdinas tetap di Militaire Hospitaal Pontianak September 1934.
Rumah Sakit Swasta merupakan milik Misi Katolik yang dikenal juga dengan Rumah Sakit Umum Sungai Jawi.
Dia menjadi dokter bedah dan diangkat sebagai kepala rumah sakit tersebut.
Selain itu, Rubini juga dikenal sebagai pemimpin partai politik pada masanya.
Dia berjuang demi cita-cita kemerdekaan Indonesia melawan penjajah di daerah Kalimantan Barat. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News