Kawasan Kota Tua Sultan Muhammad Ditata Jadi Destinasi Wisata

07 November 2022 14:25

GenPI.co Kalbar - Proses penataan wajah baru Kota Pontianak terus dilakukan oleh Pemkot Pontianak.

Teranyar, Pemkot berencana untuk menghias kawasan Pasar Parit Besar dan kota tua yang berada di sepanjang Jalan Sultan Muhammad.

Pembangunannya sendiri telah dimulai sejak 2021, seperti waterfront dan Mal Pelayanan Publik.

BACA JUGA:  Kota Putussibau Bakal Punya Waterfront City, Prioritas 2023

Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat Sosialisasi Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Penataan Ruang, sekaligus peringatan Hari Tata Ruang Nasional (Hantaru) 2022, di Hotel Ibis, Senin (7/11).

Dia menjelaskan, pihaknya akan melakukan perbaikan penataan lagi, dengan menambah penunjang infrastruktur lainnya seperti merawat jalan, keamanan dan menyiapkan air bersih.

BACA JUGA:  Waterfront Sungai Kapuas Putussibau Sedang Dirancang Kementerian PUPR

Dia menyebut hal itu dibuat untuk mendorong geliat ekonomi dengan adanya pusat aktivitas, khususnya wisata.

“Karena di sana akan jadi ikon, jika sudah tertata rapi, bersih dan memiliki nilai besar tentunya sekaligus menjadi model bagi warga sekitar,” ucap Edi.

BACA JUGA:  Waterfront Kapuas Indah-Senghie Bakal Diresmikan Desember Tahun Ini

Beberapa ruko yang semula masih menghadap jalan, nantinya akan diubah untuk mengarah ke sungai.

Dari total 104 ruko di kawasan Parit Besar, tidak sampai lima persen akan terdampak penataan.

Edi mengajak pemilik bangunan untuk mendukung dan turut berpartisipasi menjaga kerapian serta kebersihan kawasan.

“Saya mengajak warga mengecat, merehab, dan jangan dibiarkan bangunan-bangunan itu kumuh dan juga pasang CCTV di beberapa titik,” terangnya.

Pemkot Pontianak sebelumnya sudah melakukan sosialisasi bagi bangunan yang melewati Garis Sempadan Sungai (GSS).

Berdasarkan informasi yang disampaikan itu, menurutnya tidak ada masalah meski beberapa bangunan masih menjorok.

“Makanya yang kena GSS itu kita potong, ada juga yang sudah bebas. Hanya bangunannya masih menjorok, mereka berkewajiban untuk memotongnya,” terangnya.

Edi menuturkan, banyak masyarakat yang merasa puas semenjak dibangunnya waterfront.

Beberapa manfaat sudah dirasakan warga, terutama pendatang, lewat kawasan tersebut, seperti olahraga dan wisata menikmati pemandangan Sungai Kapuas.

“Mereka mengapresiasi, terutama pendatang, mereka merasa senang bisa menikmati pemandangan Sungai Kapuas sambil berolahraga. Ada pula yang melepas penat sehabis kerja dengan keluarga, berlibur ke sana,” tandas Edi Rusdi Kamtono. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR