GenPI.co Kalbar - Para peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap orang utan yang tinggal di Kawasan Taman Nasional Gunung Palung, Kabupaten Kayong Utara.
Keunikan perilaku orang utan hewan mamalia di daerah tersebutlah yang menjadi daya tarik bagi para peneliti.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Unit pengelolaan stasiun riset Cabang Panti Taman Nasional Gunung Palung Endro Setiawan di Sukadana, Senin (24/10).
Menurutnya, hal yang menarik dari orang utan karena memiliki sistem reproduksi yang sangat unik, yaitu hanya mengandung dan melahirkan 6- 9 tahun sekali.
Padahal, orang utan betina dan jantan sering melakukan perkawinan usai melahirkan.
Usia kandungan orang utan juga memiliki kemiripan dengan manusia, yakni berkisar 9 bulan 10 hari.
“Padahal mereka tidak seperti kita ada program KB, yang bisa kita rencanakan kapan kita ingin memiliki anak,” tuturnya.
“Sehingga hal itu pun memengaruhi populasi orang utan yang grafisnya cenderung lamban,” imbuh Endro.
Setelah melakukan persalinan, orang utan betina akan memakan umbut rotan tertentu.
Umbut rotan diduga menjadi ramuan alami orang utan betina usai melahirkan.
“Ternyata jenis umbut rotan itu juga digunakan oleh masyarakat Dayak di Kalteng, untuk ramuan wanita usai persalinan,” terang Endro.
Selain itu, orang utan betina juga mengajarkan kepada anaknya tentang cara membuat sarang dan mencari makan selama 6-9 tahun, sebelum memiliki anak lagi.
Tujuannya agar anak orang utan tersebut bisa hidup mandiri. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News