GenPI.co Kalbar - Puncak Hari Jadi ke-251 Kota Pontianak menjadi momen kebangkitan bagi kota berjuluk Khatulistiwa.
Mengusung tema 'Pontianak Kuat, Pontianak Hebat', Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengajak seluruh masyarakat warga Kota Pontianak untuk menjadikan momentum Hari Jadi ini sebagai wujud kebangkitan.
Tujuannya, menjadikan Kota Pontianak dan warganya kuat dan hebat, sehat dan bisa terus melanjutkan pembangunan di Kota Pontianak.
"Kami terus berupaya menciptakan Kota Pontianak semakin nyaman, semakin hijau, semakin bersih dan membuat masyarakatnya bisa bahagia dan sejahtera," ujarnya pada puncak peringatan Hari Jadi Kota Pontianak ke-251, Minggu (23/10).
Seiring perkembangan setelah mengalami masa pandemi, kata dia, Pemkot Pontianak terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan melibatkan seluruh jajaran dunia usaha dan masyarakat.
Hal itu terbukti dengan peningkatan-peningkatan yang berhasil ditoreh oleh Pemkot Pontianak.
Pertama, pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak sekarang ini mencapai 4,6 persen. Setelah di masa pandemi sempat mengalami minus hingga 3,9 persen.
Kemudian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yang pada 2021 IPM menyentuh angka 79,93.
Sementara pada 2022 ini, ditargetkan hingga 80. Angka kemiskinan juga menurun, dari sebelumnya 4,7 persen menjadi 4,3 persen.
"Kota Pontianak juga ditetapkan sebagai TPID Terbaik se-Kalimantan dan meraih penghargaan TPID Awards baru-baru ini," ungkap Edi.
Pembangunan infrastruktur di Kota Pontianak terus berlanjut, seperti dimulainya pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I dan penataan Jalan Sultan Hamid II.
Pembangunan itu akan memberikan dampak yang sangat positif untuk wilayah Pontianak Timur dan Utara.
Selanjutnya, target menyelesaikan pembangunan rumah sakit di Pontianak Utara di tahun ini.
"Jalan-jalan akan ditingkatkan kualitasnya termasuk jalan-jalan lingkungan," imbuh Edi.
Dia menyebut, masih banyak pekerjaan rumah yang masih harus dituntaskan, seperti bertambahnya volume produksi sampah, kebutuhan air bersih, masalah air limbah dan masalah transportasi kota.
Kota Pontianak sebagai pusat pemerintahan Provinsi Kalbar, sebagai pusat pendidikan, pusat perekonomian, sebagai kota jasa dan perdagangan, tidak bisa berdiri sendiri.
Sebagai barometer Provinsi Kalbar, tentu dibutuhkan kolaborasi, antara Pemerintah pusat, Pemprov Kalbar dan pemerintah kabupaten/kota.
Hal itu lantaran mobilitas yang ada di Kota Pontianak sangat tinggi, apalagi berdekatan dengan pelabuhan udara, pelabuhan sungai, dan transportasi darat yang dapat dijangkau ke kabupaten/kota di Kalbar.
"Oleh sebab itu, saya juga memohon kepada Pemprov Kalbar dan pemerintah pusat untuk kita bergandengan tangan membangun kota ini karena sebagai barometer pemerintahan di Kalbar, Pontianak harus disokong,” tandas Edi Rusdi Kamtono. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News