GenPI.co Kalbar - 250 pohon yang terdiri dari pohon mangga, matoa, dan pucuk merah akan ditanam oleh mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) secara berkala.
Namun, penanaman pohon secara simbolis sudah lebih dulu dilakukan oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono untuk memperingati Hari Bumi, di Rusunawa Untan, Jumat (22/4).
Upaya dalam menjaga lingkungan di Kota Pontianak untuk tetap bersih dan teduh itu diinisiasi oleh Bank Sampah Untan bekerja sama dengan Pemkot Pontianak.
Menurut Edi, hal itu akan meningkatkan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Pontianak yang kini sudah mencapai 36 persen.
"Ketersediaan RTH juga jadi syarat suatu kota, di RT dan RW memiliki minimal 30 persen RTH,” ujarnya.
Secara tidak langsung, kata dia, akan mendongkrak Indeks Kebahagiaan warga kota dan menjadikan Kota Pontianak sebagai kota layak huni.
Edi mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak berhenti pada penanaman saja, namun juga bertanggung jawab terhadap tanaman dengan perawatan sampai tumbuh.
"Nanti kita datang lagi ke sini tahun depan. Siapa yang tanamannya sudah mati, akan didenda," kelakarnya.
Rektor Untan Garuda Wiko menyambut baik usaha dari Pemkot Pontianak, terutama yang berkaitan dengan kepedulian terhadap lingkungan.
Pihaknya turut berkomitmen untuk menghijaukan setidaknya 30 persen di kawasan Untan.
"Kalau ada ruang yang kosong, akan ditanami pohon. Kemudian untuk pembangunan gedung jangan ada lagi yang horizontal, namun vertikal," terangnya.
Sementara itu, ketua panitia pelaksana Hani Afifah mengungkapkan mahasiwa Untan akan menjadi orang tua asuh dari pohon yang ditanam.
“Satu mahasiswa akan menjaga, merawat, dan mengasuh pohonnya," kata Hani. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News