DLH Tawarkan Jasa Jemput Bola Pengangkutan Sampah bagi Pelaku Usaha

18 Oktober 2022 13:00

GenPI.co Kalbar - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak berupaya membenahi pengelolaan limbah di Kota Pontianak lewat inovasi terbaru jemput bola pengangkutan sampah.

Kepala DLH Kota Pontianak Syarif Usmulyono menjelaskan, layanan ini diperuntukkan bagi tempat-tempat usaha seperti perhotelan, restoran, kafe, dan lainnya.

Pihaknya akan mendatangi lokasi tersebut untuk mengumpulkan dan menawarkan jasa pembuangan sampah.

BACA JUGA:  Kendalikan Sampah Plastik, Warga Diajak Jaga Kebersihan Sungai-Parit

“Sehingga mereka tidak terbebani di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) masing-masing sekaligus membantu pelaku usaha membuang sampah karena secara aturan mereka wajib untuk membuang ke TPA di Batu Layang,” jelasnya, Selasa (18/10).

Usmulyono menyebut, dengan program jemput bola ini, pihaknya ingin mengurangi beban TPS yang dimiliki Pemkot Pontianak, dalam hal ini DLH.

BACA JUGA:  Bank Sampah Rosella Dapat Bantuan Alat Pengolah Limbah Jadi BBM

Ide tersebut juga sejalan dengan amanat pemerintah pusat untuk mengurangi sampah di TPS dan TPA sebanyak 30 persen pada 2023.

Kadis yang baru dilantik beberapa waktu lalu itu mengatakan, rencana tersebut masih menunggu persetujuan kepala daerah.

BACA JUGA:  World Cleanup Day, Mahasiswa Untan Dianjurkan Dirikan Bank Sampah

Menjalankan upaya itu akan dimulainya dengan menambah armada pengangkut sampah.

Ke depan, DLH ingin melibatkan pihak ketiga dalam pengangkutan sampah.

“Tenaganya akan disiapkan tersendiri karena anggarannya dikhususkan, hal ini dilakukan agar sampah tidak terlalu lama di TPS,” tuturnya.

Pasalnya, hal itu akan mengganggu dari sisi kesehatan, selain sampah yang berpotensi merusak lingkungan.

Dirinya optimis jika program jemput bola ini akan disambut baik masyarakat melihat permintaan pengelolaan limbah yang tinggi.

Apalagi, kata dia, angka pembuangan limbah domestik rumah tangga di Kota Pontianak lebih besar ketimbang limbah industri.

“Namun, ada aturannya nanti karena akan dimintai retribusi, selain juga membuat terfokus juga tak menambah beban di TPS,” ungkap Syarif Usmulyono.

“Saya yakin, mereka mau keluarkan biaya karena untuk membuang ke TPA juga memerlukan tenaga yang tidak sedikit, jadi kita akan bantu di situ,” imbuhnya.

Usmulyono menuturkan, TPA Batu Layang terbebani dengan angka sampah per hari yang bisa mencapai 300-400 ton.

Dengan konsep reduce, reuse, recycle (3R) sendiri dinilainya bisa mengurangi beban TPA, ditambah jika masyarakat mau, menukarnya di bank sampah.

“Sampah juga memiliki nilai ekonomis kalau dikelola, didaur ulang atau dijadikan seni kriya. Bahkan juga menjadi emas nantinya,” tandas Syarif Usmulyono. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR