Pengamat dan Tokoh Masyaraka: PLBN Sungai Kelik Mesti Segera Terealisasi

18 Oktober 2022 00:00

GenPI.co Kalbar - PLBN Sungai Kelik di Kabupaten Sintang termasuk salah satu yang menjadi prioritas percepatan pembangunan.

Hal itu termuat dalam Inpres Nomor 1 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.

Pengamat Politik Kalbar Ireng maulana mengungkapkan, PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk, tetapi menjadi pijakan lahirnya pusat pertumbuhan ekonomi wilayah.

BACA JUGA:  PLBN Aruk Butuh Dukungan Soal Regulasi Visa untuk PMI

Menurutnya,desakan mempercepat pembangunan PLBN Sungai Kelik harus disuarakan oleh banyak pihak di luar Pemerintah Kabupaten Sintang.

Pasalnya, sejak Inpres terbut pada 2019 hingga menjelang akhir 2022, realisasi pembangunan PLBN Sungai Kelik dinilai makin melambat.

BACA JUGA:  PLBN Jagoi Babang Nyaris Rampung, Pembangunan Capai 90 Persen

Sementara itu, Jaka Kembara, salah satu aktivis pemberdayaan masyarakat dari Forum Kalimantan Barat Hijau, menyampaikan perlu ada kejelasan dan keterbukaan informasi soal rencana pembangunan PLBN tersebut.

Terpisah, Gubernur Kalbar Sutarmidji menyoroti sarana prasarana penunjang di kawasan perbatasan, seperti jalan dan listrik.

BACA JUGA:  Lasarus: Terminal Barang Internasional PLBN Badau Beroperasi 2023

Dia mencontohkan, saat ini listrik PLN dengan pembangkit mesin diesel berada di 2 tempat, yakni di Senaning dan Jasa.

Listrik tersebut hanya menyala 10 jam lebih sejak jam 6 sore hingga pagi dan masing-masing baru bisa mengaliri 5-6 desa sekitarnya.

Sementara di Sungai Pisau sebagai ibu kota kecamatan baru, belum ada aliran listrik dari PLN.

Oleh sebab itu, untuk mengatasi kesenjangan akses terhadap listrik bagi desa-desa dan masyarakat perbatasan secara maksimal, harus dibuka investasi dan pemanfaatan untuk sumber energi alternatif seperti PLTS terpusat atau PLTMH.

Hal itu dilakukan seraya tetap berkomunikasi dengan PLN untuk melihat kemampuan dalam memenuhi kebutuhan listrik yang paling mungkin terealisasi dalam waktu dekat.

Selain listrik, kemampuan jalan perbatasan yang mendukung pembangunan PLBN Sungai Kelik juga harus mendapatkan perhatian penuh.

Sebab, hal itu menyangkut mutu jalan yang bisa memudahkan mobilisasi orang dan barang terutama rute dari Sintang, Ibu kota Kabupaten menuju Sungai Kelik.

Ruas jalan tersebut kurang lebih sepanjang 215 km: Sintang - Binjai Hulu - Semubuk - Seputau 3 - Panggi Agung - Sungai Buaya - Pintas Keladan - Sungai Pisau - Rasau - Jasa - Sungai Kelik.

Selama ini, masyarakat mengeluhkan buruknya keadaan jalan perbatasan yang belum selesai dikerjakan.

Oleh sebab itu, desakan untuk mempercepat pembangunan PLBN Sungai Kelik mesti direspons dengan konkret. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR