GenPI.co Kalbar - Sebanyak 70 Kepala Keluarga (KK) di Desa Sengkuang Merabong, Kecamatan Manismata, Kabupaten Ketapang mengungsi di tempat aman akibat banjir.
Warga yang mengungsi membuat tenda darurat dengan fasilitas seadanya karena barang-barang warga yang terendam banjir sudah tidak terselamatkan lagi.
Hal itu diungkapkan oleh tokoh pemuda Desa Sengkuang Merabong Sunardi saat dihubungi di Ketapang, Sabtu (15/10).
Menurutnya, kondisi ketinggian banjir yang hampir mencapai 5 meter dari jalan, tentu tidak menjamin kesehatan dan keselamatan warga.
“Untuk itu, upaya mengungsi dilakukan warga untuk menekan risiko dampak banjir dilakukan," tuturnya.
Sebagai informasi, Desa Sengkuang Merabong, Kecamatan Manismata terdiri 3 dusun.
Dusun Sentaman terendam seluruhnya dan dua dusun lainnya terendam sebagian.
"Keadaan saat ini sangat memprihatinkan. Bukan hanya rumah warga yang tenggelam, namun beberapa fasilitas umum seperti jembatan gantung yang kokoh, kini hancur akibat terjangan derasnya arus air," papar Sunardi.
Kondisi diperparah lagi dengan jembatan yang jadi akses penghubung aktivitas warga dari beberapa desa setempat, sudah tidak bisa digunakan lagi.
Pasalnya, tiang fondasi jembatan sudah tumbang.
"Akses menuju desa terputus, sehingga sampai saat ini sejak bermula banjir 6 Oktober 2022 lalu, aktivitas warga dan dari luar sulit,” terang Sunardi.
“Terkait bantuan, tentu kami butuhkan," tandasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News