Berisiko Tinggi, Pelajar SMA Diminta Tak Menikah Muda

15 Oktober 2022 00:00

GenPI.co Kalbar - Para pelajar SMA diminta untuk tidak menikah muda karena cenderung memiliki banyak tantangan dan sejumlah risiko jika tidak dipertimbangkan secara matang.

Hal itu diungkapkan oleh Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan kepada seluruh siswa SMA Negeri 3 Pontianak, Jumat (14/10).

"Banyak tekanan yang akan menghampiri pasangan muda yang telah menikah. Mulai dari masalah finansial, kesiapan mental, tekanan sosial, hingga kurangnya pengalaman dalam menghadapi masalah pernikahan," tutur Muda.

BACA JUGA:  Muda Mahendrawan: PAUD Berperan Penting Bantu Perkembangan Anak

Sebagai Dewan Pembina Forum Komunikasi Ikatan Alumni SMA Negeri Tiga Gajah Mada (FKIA Smantagama) Pontianak, dia mengingatkan agar para siswa fokus terlebih dahulu pada urusan pendidikan.

"Mudah-mudahan siswa dengan karakter yang kokoh nantinya bisa melanjutkan studi yaitu kuliah. Fokus dengan pendidikan. Ingat, anak SMA Negeri 3 tidak kawin muda," tuturnya.

BACA JUGA:  Muda Mahendrawan Minta PGRI Selamatkan Generasi Muda

Menurutnya, menikah muda juga akan bersinggungan dengan risiko kesehatan.

Misalnya, kehamilan di usia muda sangat berisiko mengalami berbagai komplikasi yang membahayakan ibu maupun janin.

BACA JUGA:  Bupati Sarankan Tidak Menikah Muda, Berbahaya

"Pada janin, risiko yang mungkin terjadi adalah bayi terlahir prematur, stunting atau berat badan lahir yang rendah," terang Muda Mahendrawan.

Sementara untuk risiko ibu melahirkan di usia muda, yakni bisa menyebabkan terjadinya preeklamsia maupun anemia.

Dia menyebut, jika tidak ditangani, kondisi tersebut bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti eklamsia yang berakibat fatal, bahkan kematian pada ibu dan bayi.

Tak lupa, Muda mengingatkan agar para siswa tidak menjadi generasi yang membebani negeri.

"Kita tidak boleh menjadi generasi yang hanya menjadi beban bagi republik ini. Kita harus berkontribusi sebagaimana semangat juang yang ada. Apalagi ini mendekati peringatan Hari Sumpah Pemuda," ungkapnya.

Dia juga meminta para siswa untuk selalu berpikir membahagiakan orang banyak.

Sebab, bahagia bukan semata hak pribadi, melainkan hak orang banyak.

"Prinsipnya, anak-anak harus tumbuh dengan karakter yang kokoh dan selalu rendah hati tapi tinggi kualitas diri. Jangan terbalik, tinggi hati tapi kualitas rendah,” tandas Muda Mahendrawan. (ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR