GenPI.co Kalbar - Kinerja dan capaian para pihak di Provinsi Kalbar yang membuat nihil atau zero kasus PMK diapresiasi oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pusat.
Ketua Satgas PMK pusat Jarwansyah mengatakan, saat rakor pertama dengan Kalbar, pihaknya cukup pesimistis dalam penanganan kasus PMK dalam waktu cepat.
“Tetapi hal itu berbeda, terbukti Kalbar sangat baik karena saat ini faktanya zero kasus PMK aktif," ujarnya di Pontianak, Selasa (11/10).
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB itu juga menjelaskan, Kalbar menjadi salah satu dari 12 provinsi zero kasus PMK di Indonesia.
Sementara itu, total provinsi yang sudah terpapar kasus PMK sebanyak 25 provinsi.
"Meski kasus sudah zero, kami terus mengingatkan untuk terus mewaspadai jangan ada kasus PMK aktif lagi melalui berbagai langkah, seperti vaksinasi perlu dipercepat, edukasi, dan pengawasan keluar masuk hewan ternak,” terang Jarwansyah.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalbar M. Munsif menuturkan, tren kasus kumulatif PMK pada periode awal wabah Mei 2022 semula rata-rata 12 persen.
Namun pada Juni 2022, bisa diturunkan dengan cepat menjadi rata-rata 4 persen dan menjadi 1 persen.
Selanjutnya pada Juli 2022 hingga 11 Agustus 2022, total kasus PMK se-Kalbar tercatat berhenti di angka 1.822 ekor dengan kesembuhan 1.712 ekor (93,96 persen), potong paksa 102 ekor, dan mati 8 ekor.
"Patut disyukuri bahwa sejak 11 Agustus 2022, sudah tidak ada lagi laporan penambahan kasus aktif baru,” kata Munsif.
Menurutnya, kasus terakhir sisa 3 ekor ternak sapi sakit di Kabupaten Sambas sudah sembuh berkat upaya pengobatan oleh Tim Kesehatan Hewan Kabupaten setempat.
“Sehingga sejak 11 Agustus 2022, Provinsi Kalbar dapat dikatakan dalam situasi menuju nol kasus," tandas Munsif. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News