GenPI.co Kalbar - Banjir di Kabupaten Kapuas Hulu meluas hingga ke 10 kecamatan di daerah tersebut.
Akibatnya, sejumlah akses jalan terendam banjir dan masyarakat terpaksa menggunakan sampan.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan pada Senin (10/10) malam.
"Kami siagakan petugas, selain memantau, kami juga siap turun ke lokasi kejadian apabila kondisi mendesak,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga selalu mengingatkan masyarakat untuk waspada dan mengutamakan keselamatan.
BPBD Kapuas Hulu tengah mendata dan menunggu laporan dari kecamatan tentang jumlah rumah dan warga terdampak banjir.
Gunawan meminta kepada camat dan kepala desa untuk segera mengisi formulir yang telah disiapkan serta terus melaporkan perkembangan bencana.
Perkembangan tersebut akan dijadikan dasar dalam mengambil langkah-langkah penanggulangan banjir.
Banjir di Kapuas Hulu sudah terjadi sejak Sabtu (8/10) akibat curah hujan cukup tinggi, yang menyebabkan Sungai Kapuas dan sejumlah anak sungai di beberapa wilayah meluap.
Berdasarkan laporan yang diterima BPBD Kapuas Hulu Senin sore, 10 kecamatan yang dilanda banjir, yakni di Kelurahan Putussibau Kota dan Kelurahan Hilir Kantor, Kecamatan Putussibau Utara.
Kemudian di Kelurahan Kedamin Hilir dan Desa Tanjung Jati, Kecamatan Putussibau Selatan; Desa Nanga Kalis dan Desa Kalis Raya, Kecamatan Kalis.
Lalu di Desa Bika, Desa Nanga Manday, Desa Jongkong Manday, Desa Melapi Manday, Desa Jelemuk, Kecamatan Bika.
Selanjutnya, di Desa Tanjung Intan, Desa Nanga Mentebah, Desa Menarin, dan Desa Suka Maju, Kecamatan Mentebah.
Desa Nanga Boyan dan Desa Teluk Geruguk, Kecamatan Boyan Tanjung; Desa Bunut Hilir, Kecamatan Bunut Hilir.
Banjir juga terjadi di Desa Nanga Silat, Kecamatan Silat Hilir; Desa Nanga Embaloh dan Desa Nanga Palin, Kecamatan Embaloh Hilir; serta Desa Nanga Suhaid, Kecamatan Suhaid. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News