GenPI.co Kalbar - Beberapa daerah di Kalbar masih masuk kategori siaga darurat bencana banjir yang masih berlanjut hingga sekarang.
Hal itu ditanggapi oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji di Pontianak pada Senin (10/10).
Menurutnya, selama tidak mau mengorek Sungai Kapuas, muara, dan pertemuan antara dua anak sungai, pasti tetap akan terjadi banjir dan banjirnya akan lama.
“Banjir itu biasanya satu atau dua hari, tetapi kalau muara Sungai Kapuas dangkal, ini bisa berminggu-minggu," tuturnya.
Saat ini, ketinggian air Sungai Kapuas landai, sehingga pergerakan air menjadi lambat mencapai muara.
"Sungai Kapuas itu sepanjang 1.134 kilometer dari ujung Kapuas Hulu sampai Pontianak dengan ketinggian hanya 38 meter, itu sangat landau,” terang Sutarmidji.
Dengan begitu, pergerakan air lambat sampai ke muara, ditambah lagi muara sudah sangat dangkal.
Dia menyebut, saat Daerah Aliran Sungai (DAS) sudah rusak, banyak hutan sudah gundul, dan sedimentasi semakin cepat, akibatnya abrasi juga bertambah cepat.
Sutarmidji memperkirakan, 20 atau 30 tahun yang lalu kedalaman Sungai Kapuas masih di atas 7 meter.
Sementara saat ini, jika air surut hanya 5 meter. Artinya, sudah terjadi pendangkalan 2 meter.
"Air itu tempatnya di sungai, di parit, tetapi kalau sungainya sudah dangkal dua meter, maka volume airnya itu tetap, maka musim-musim tertentu tetap akan sama banjirnya,” papar Sutarmidji.
Biasanya, lanjut dia, volume yang normal jika sudah dangkal 2 meter, airnya akan diam di darat 2 meter.
“Karena 38 meter itu kelandaiannya sangat lambat," tandas Sutarmidji. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News