Keren, Kopi Liberika Kayong Utara Juara 1 Kompetisi Kopi Dunia

07 Oktober 2022 14:05

GenPI.co Kalbar - Kopi Liberika Kayong Utara meraih juara pertama kategori Alternativo World Coffee Challenge 2022 di Spanyol.

Kopi tersebut mewakili mewakili Liberica Kalimantan menyabet penghargaan Best Alternative Coffee in The World.

Hal tersebut diungkapkan oleh Founder Kojal Coffee Plantation, Gusti Iwan Darmawan di Sukadana, Kayong Utara, Rabu (5/10).

BACA JUGA:  Tingkatkan Nilai Jual, PLN Kalbar Bantu Petani Kopi Sukadana

“Kami menerima berita dari Steve Hidayat melalui pesan WA, dan mengucapkan selamat atas berhasilnya kopi Liberika Kayong Utara sebagai Juara 1 World Coffee Challenge 2022 kategori Alternativo,” ujarnya.

Iwan menerangkan, World Coffee Challenge 2022 berbeda dengan ajang kompetisi kopi lainnya di dunia.

BACA JUGA:  Manfaatkan Lahan Gambut, 1.200 Pohon Kopi Liberika Dipanen Perdana

Para penyelenggara kegiatan tersebut berusaha membangun dunia kopi lebih baik dengan mendorong inisiatif lokal.

Tujuannya, menghasilkan kopi berkualitas, praktik sosial yang baik, dan praktik ramah lingkungan.

BACA JUGA:  Wah, Produk Kopi Asal Sambas Disukai Wali Kota Miri

"Event itu diikuti 15 produsen kopi dari berbagai negara, di antaranya Indonesia," tutur Iwan.

Dia mengaku kaget bisa memenangkan kompetisi tingkat dunia itu.

Padahal, tujuan awalnya hanya ingin memperkenalkan kopi Liberika Kayong Utara dari Kalbar di tingkat internasional

"Kegiatan itu berlangsung 29-30 September 2022 di Ourense (Galicia) Spanyol, merupakan kompetisi kopi internasional sebagai momen perayaan dan peningkatan daya saing produsen kopi dengan kopi unggulan mereka," papar Iwan.

Sebagai informasi, ada beberapa kategori utama dalam event tahunan tersebut, di antaranya (1) Arabica Coffee – Washed Process, (2) Arabica Coffee – Natural Dry Process.

Selanjutnya, (3) Arabica Coffee – Honey Process, (4) Arabica Infusion, (5) Blend, dan (6) Alternativo (Otros).

"Kami telah mengirim 10 kg sampel kopi dari petani kopi, yaitu sepasang suami istri Mukadi dan Nur Salikah dari Desa Podorukun, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara," ujar Iwan.

Kegiatan tersebut diperuntukkan hanya untuk kopi yang disangrai di tempat asal dan menunjukkan kekhasan cita rasa mewakili kondisi tanah tempat asalnya.

Kemudian, penilaian cita rasa dilakukan selama pameran International Termatalia 2022 di Ourense, Spanyol. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR