GenPI.co Kalbar - Perjuangan dan perjalanan Panjang telah ditempuh Bupati Landak Karolin Margret Natasa untuk mendapatkan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Kini, program dari Presiden Jokowi di Desa Amboyo Utara, Kecamatan Ngabang itu sudah dipanen perdana.
Karolin menuturkan sebagai bupati, dia berusaha meyakinkan para pekebun agar program PSR bisa diambil dari pemerintah.
Namun, saat meminta program tersebut ke pusat ternyata tidak mudah. Banyak tantangan harus dilalui oleh Karolin.
"Kalau saya tidak dibantu oleh Ibu Puan Maharani yang pada waktu itu Menko PMK, saya tidak bakalan bisa panen sawit hari ini," ujarnya di Ngabang, Rabu (20/4).
Menurut Karolin, ada 971 pekebun dengan luas lahan 2.540,53 hektare.
Selanjutnya, ada 9 koperasi yang sudah berhasil panen program PSR yang berada di perkebunan sawit milik PTPN13.
PSR, kata dia, salah satu bentuk komitmen Pemkab dalam membantu para pekebun sawit di Kabupaten Landak.
“Yang namanya mengurus PSR ini sangat banyak tantangannya karena yang kita urus adalah masyarakat dan yang berkomentar di media sosial juga banyak," terangnya.
Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Landak Yulianus Edo Natalaga mengatakan bahwa Landak menjadi salah satu kabupaten dengan potensi besar kebun sawit rakyat.
Total luasan lahan kebun sawit rakyat di Kabupaten Landak, yakni 31.291 hektare.
Dai mengungkapkan ada rencana untuk meremajakan sawit seluas 8.000 hektare dengan target produksi mencapai 10 hektare per tahun.
"Bibit sudah dipastikan bibit yang baik karena di umur 24 bulan sudah selesai kastrasi 3 kali sehingga lebih cepat panennya," kata Edo. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News