GenPI.co Kalbar - Real Estate Indonesia (REI) Kalbar optimistis bisa berkontribusi memenuhi kebutuhan rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ketua REI Kalbar Isnaini mengatakan, hal itu sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah.
"Kondisi ekonomi dunia memang masih banyak tantangan, sebelumnya ada pandemi, ada perang Ukraina dan Rusia, harga bahan bakar dunia naik dan termasuk minyak sawit turun,” ungkap Isnaini di Pontianak, Selasa (4/10).
Menurutnya, kondisi itu tentu menjadi perhatian pihaknya sebagai pengembang perumahan.
Di sisi lain, pihak tetap optimistis bisa menyediakan rumah subsidi.
Saat ini, meski daya beli masyarakat terganggu, namun kebutuhan rumah masih terbuka lebar dan terus bertambah.
Isnaini menilai, dengan kondisi tersebut, pengembang perumahan harus pandai bersiasat dan membutuhkan dukungan pemerintah.
"Harga bahan bangunan saat ini naik. Dengan begitu, kami harapkan juga pemerintah bisa menaikkan pagu rumah subsidi yang selama dua tahun ini masih bertahan di Rp 164,5 juta," paparnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Bank Tabungan Negara (BTN), kebutuhan rumah di Kalbar setiap tahunnya sebanyak 11 ribu unit.
Sementara berdasarkan data Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kalbar, kebutuhan rumah mencapai 22 ribu unit.
Isnaini menyebut, anggota REI di Kalbar mencapai 154 perusahaan.
“Untuk REI sendiri, setiap tahunnya bisa membangun dan berkontribusi dalam membangun rumah subsidi mencapai 4.500 unit,” ujarnya.
Tanah kaveling milik REI yang siap bangun ada 10.747 hektare yang tersebar di 167 lokasi perubahan.
“Sebarannya terbesar di Kabupaten Kubu Raya ada 111 lokasi proyek perumahan, di Singkawang ada 28 lokasi proyek, di Ketapang 17 lokasi, dan Bengkayang 14 lokasi," tandas Isnaini. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News