GenPI.co Kalbar - Tenaga pendidik diharapkan mampu menerangkan kepada para siswa soal cara mengolah informasi yang masuk.
Hal itu dilakukan untuk menghadapi derasnya arus informasi di era kekinian.
Oleh sebab itu, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengimbau generasi muda, khususnya peserta didik agar membekali diri dengan literasi digital yang mumpuni.
Menurutnya, keterampilan tersebut amat urgensi terutama pada zaman modern ini.
“Literasi digital harus terus berlanjut karena masyarakat terus bertumbuh dan berkembang. Perubahan sekarang begitu cepat,” ujarnya seusai membuka Kick Off Literasi Digital bagi Sekolah Menengah Kejuruan Kota Pontianak, Rabu (28/9).
Edi menilai, keperluan sebuah individu akan gawai atau handphone sangat tinggi, bahkan menjadi keperluan premier.
Pada beberapa kasus, dirinya menggambarkan, ada orang yang lebih memilih kehilangan dompet ketimbang gawai.
Dia kemudian memberikan apresiasi kepada penyelenggara Literasi Digital, yaitu Relawan TIK (RTIK) Kalbar.
Dia menyampaikan, agenda serupa tidak boleh berhenti karena bisa membentengi dampak negatif dari media sosial.
“Semoga para relawan ini tetap semangat karena saya yakin, mereka telah bekerja secara gerilya ke tempat-tempat yang tidak terjangkau,” tutur Edi.
“Mari jadikan literasi digital ini sebagai sarana diskusi, harus digunakan di kepentingan kemajuan. Jadi, lingkungan kita bisa memberikan suasana yang positif,” imbuhnya.
Selain itu, pemahaman terhadap data juga dinilai tidak kalah penting.
Edi berpesan agar peserta bisa menyimak dengan baik penjelasan narasumber.
Hal itu agar data-data yang terhimpun dalam suatu wadah, bisa dioptimalkan sehingga tercipta kebijakan dan program kerja yang menyentuh akar permasalahan di elemen masyarakat.
Biasanya, kata dia, setiap daerah punya dinas yang mengurusi hal tersebut.
Di Kota Pontianak, ada Diskominfo yang membawahi Pontive Center.
“Di sana tersimpan seluruh data yang ada di Kota Pontianak, informasi seputar perkotaan. Ada pula co-working space, siapa pun boleh menggunakan fasilitas itu,” kata Edi.
Pemanfaatan teknologi juga membantu sektor pendidikan dengan aplikasi yang telah dibangun.
Edi meminta peserta untuk memahami dunia virtual sebagai upaya efisiensi pekerjaan.
“Misalnya, saya ingin tahu pendapatan Kota Pontianak hari ini secara real time atau juga melihat CCTV kondisi jalan. Nah, itu kemudahan yang sudah tersedia, tapi jangan sampai kecanduan,” tandas Edi Rusdi Kamtono. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News