GenPI.co Kalbar - Hampir 6.500 ton beras medium disalurkan oleh Perum Bulog Kalbar selama 2022.
Penyaluran itu untuk pelaksanaan operasi pasar dan program lain dalam upaya menjaga stabilitas harga beras di pasaran dan mencegah kenaikan laju inflasi.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kalbar Bambang Prihatmoko menyampaikan, Bulog Kalbar telah melaksanakan program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium atau operasi pasar menggunakan cadangan beras pemerintah.
“Terhitung dari awal tahun hingga minggu ke-3 September 2022 ini, kami sudah menggelontorkan hampir 6.500 ton beras medium," katanya, Senin (26/9).
Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat untuk tidak khawatir karena Bulog Kalbar menjamin kebutuhan beras tersedia dengan harga terjangkau.
Memang terjadi sedikit kenaikan harga beras premium di pasaran dikarenakan pengaruh faktor penyesuaian harga BBM.
Bambang menyebut, berdasarkan pemantauan, harga rata-rata beras medium di Kalbar Rp 9.750/kg, masih lebih rendah dua persen dibanding harga rata-rata nasional.
Program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras juga terbukti efektif menjaga stabilitas harga beras medium di tingkat konsumen.
“Yang menjadi fokus kami saat ini adalah stabilitas harga beras di masyarakat,” ucap Bambang.
Pihaknya semaksimal mungkin mengupayakan pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apa pun, kecuali kepentingan rakyat.
“Terlebih di tengah situasi seperti sekarang," tandas Bambang Prihatmoko. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News