GenPI.co Kalbar - Para petani muda Sambas mendorong semua pihak terutama dari kalangan institusi pemerintah untuk bersinergi dalam mengembangkan teknologi pertanian di daerah.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Generasi Penggerak Pertanian (Gegertani) Kabupaten Sambas Juliadi pada momen Hari Tani Nasional 2022.
"Saat ini, sudah saatnya kita gencar dalam pengembangan teknologi pertanian, IoT (internet of things), dan digitalisasi dengan smart farming wajib dilakukan agar kita bisa bersaing dengan pangsa pasar lain,” ujarnya di Sambas, Sabtu (24/9).
Dengan begitu, Indonesia bisa menjadi negara maju di 2030-2040 dengan bonus demografi.
Juliadi mengatakan, diperlukan perhatian pemerintah baik dari tingkat pusat maupun daerah agar minat dan semangat petani muda atau milenial di daerah kian bertambah.
"Perlu juga permudah akses bantuan modal usaha buat generasi muda pertanian dan langkah-langkah pembinaan serta pendampingan buat petani milenial," kata Juliadi.
Dia menambahkan, khusus untuk Kabupaten Sambas, perlu dimaksimalkan Inpres Nomor 1 Tahun 2021 untuk meningkatkan ekonomi daerah perbatasan.
Menurutnya, Inpres tersebut menjadi harapan baru untuk kemajuan Kabupaten Sambas.
"Inpres Nomor 1 Tahun 2021 ini tentang percepatan pembangunan ekonomi pada kawasan perbatasan negara di Aruk, Motaain, dan Skouw,” terang Juliadi.
Dia menyebut, Inpres menjadi jawaban dan harapan kemajuan Sambas yang memiliki perbatasan darat langsung dengan Sarawak, Malaysia.
Sebagai informasi, Juliadi yang menjabat Ketua Komda (Komisariat Daerah) Jaringan Pertanian Nasional Kabupaten Sambas, mendapat penghargaan saat acara sarasehan Petani Milenial yang digelar Kementerian Pertanian, belum lama ini. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News