World Cleanup Day, Mahasiswa Untan Dianjurkan Dirikan Bank Sampah

26 September 2022 00:00

GenPI.co Kalbar - Ratusan mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak melakukan aksi bersih-bersih sampah di lingkungan taman-taman yang berlokasi di Untan, Minggu (25/9).

Aksi itu dalam rangka memperingati World Cleanup Day (WCD) 2022.

Selain aksi memungut sampah, mereka juga membubuhkan tanda tangan di bentangan spanduk putih beserta pesan-pesan dalam mengampanyekan pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih.

BACA JUGA:  Pengunjung Taman yang Buang Sampah Sembarangan Bakal Didenda

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan apresiasi kepada seluruh mahasiswa yang ikut peduli terhadap kebersihan lingkungan.

Dia berharap, aksi ini tidak hanya dilakukan saat memperingati WCD, namun setiap saat apabila menemukan sampah yang berserakan, hendaknya dipungut dan dibuang pada tempatnya.

BACA JUGA:  Kendalikan Sampah Plastik, Warga Diajak Jaga Kebersihan Sungai-Parit

Sebagian sampah-sampah yang ada, di antaranya ada yang bermanfaat untuk dikelola atau didaur ulang.

"Lewat momentum WCD ini, saya mengajak seluruh warga untuk mulai mengelola sampah menjadi lebih produktif dan bernilai,” ujar Edi.

BACA JUGA:  Bank Sampah Rosella Dapat Bantuan Alat Pengolah Limbah Jadi BBM

“Misalnya sampah plastik botol bekas minuman, per kilogramnya dihargai Rp 1.500 untuk diolah menjadi biji-biji plastik," imbuhnya.

Menurutnya, persoalan yang dihadapi saat ini, yakni kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah yang dibuang.

Berbagai jenis sampah masih bercampur baur tanpa dipilah antara sampah organik, anorganik, dan lainnya.

Oleh sebab itu, pihaknya telah menyediakan bank sampah induk dan beberapa bank sampah di beberapa kelurahan dan sekolah.

"Saya berharap mahasiswa-mahasiswa Untan membentuk bank sampah di lingkungan Untan dengan pendampingan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak," ungkap Edi Rusdi Kamtono.

Menurut data jumlah penduduk Kota Pontianak semester satu tahun 2022 berjumlah 673.440 jiwa.

Setidaknya, setiap tahunnya pertambahan penduduk rerata berjumlah 11 ribuan jiwa.

Sementara, dalam sehari produksi sampah yang dihasilkan satu orang rerata 0,5 hingga 0,8 kg, baik sampah organik maupun anorganik.

Sementara itu, dalam satu hari produksi sampah di Kota Pontianak antara 350 sampai 400 ton.

"Permasalahan yang dihadapi adalah adanya sampah-sampah yang sulit hancur atau musnah, seperti sampah plastik. Ini perlu menjadi perhatian kita semua," kata Edi.

Ketua Panitia World Cleanup Day, M Ridwan Ramadhan menyatakan, aksi yang melibatkan para mahasiswa ini dalam rangka menyampaikan pesan kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari sampah.

"Kita adalah agent of change, agent of control, bagaimana kita menyikapinya dengan sangat bijak karena sampah adalah hal yang tidak dapat dimusnahkan secara maksimal dan cepat,” terangnya.

Menurutnya, dibutuhkan ratusan tahun untuk memusnahkan sampah plastik.

"Oleh sebab itu, perlu ada aksi dari semua elemen masyarakat khususnya mahasiswa untuk bertindak secara konkret dalam menjaga kebersihan,” kata Ridwan.

Salah satunya, kata dia, aksi yang dilakukan dalam memperingati WCD. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR