Tangkal Hoaks, BIN Kalbar: Masyarakat Harus Bijak Bermedia Sosial

15 September 2022 06:00

GenPI.co Kalbar - Masyarakat Kalbar diajak untuk tidak mudah terpengaruh atau terprovokasi oleh informasi bohong atau hoaks.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kalbar Brigjen (Pol) Rudi Tranggono saat menjadi pembicara pada deklarasi tangkal hoaks melalui medsos di Pontianak, Rabu (14/9).

"Masyarakat sekarang harus bijak dalam bermedia sosial karena banyak sisi negatifnya,” ujarnya.

BACA JUGA:  Literasi Digital Jadi PR Pemda dan Awak Media Massa

“Kalau tidak bisa memfilter, maka akan dengan mudah terprovokasi oleh hoaks," imbuh Rudi.

Saat ini, ada banyak sekali hoaks yang beredar di media sosial atau sejenisnya, sehingga masyarakat mesti bisa membedakan mana yang informasi benar atau bohong.

BACA JUGA:  Pengguna Medsos Diimbau Cerdas Memilah Informasi

"Praktik penyebaran hoaks saat ini di media sosial sangat mudah viral atau tersebar, sehingga dapat menyebabkan kesalahpahaman yang akan memicu konflik sosial,” ungkap Rudi.

Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial.

BACA JUGA:  Hoaks Biang Kerok Orang Tua Ogah Bawa Anak Imunisasi

Dia menyebut, dibutuhkan peran media dalam menangkal hoaks karena media memiliki empat peran penting dalam memberikan informasi yang benar.

"Keempat peran itu, yakni media sebagai sumber informasi yang kredibel, terpercaya dan berimbang, memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh pada informasi bohong itu," terang Rudi Tranggono.

Selain itu, media berfungsi sebagai stabilisator jika muncul potensi konflik di masyarakat.

Fungsi lainnya, yakni sebagai salah satu benteng untuk mencegah masuknya informasi negatif, hoaks, dan provokasi yang muncul di masyarakat.

Rudi menilai, banyak dampak negatif dari medsos yang tidak disadari oleh banyak masyarakat saat ini.

"Apalagi saat ini juga akan menghadapi generasi Z yang lahir di tahun 2010, yang baru lahir sudah mengenal internet,” ucap Rudi Tranggono.

Artinya, diperlukan menjadi perhatian serius karena generasi tersebut lebih banyak belajar dari media sosial atau internet. (ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR