GenPI.co Kalbar - Sejumlah Operasi Pasar yang menjual berbagai kebutuhan pokok digelar oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalbar.
Hal itu sebagai antisipasi lonjakan inflasi dampak kenaikan harga BBM subsidi.
"Operasi pasar ini kami gelar sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan nasional pengendalian inflasi pangan," tutur Gubernur Kalbar Sutarmidji di Pontianak, Sabtu (10/9).
Operasi Pasar yang diselenggarakan tersebut merupakan hasil kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Perum Bulog Kalbar dan Dinas Koperasi.
Selanjutnya, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak serta CV Borneo Food Indotama.
Di salah salah satu lokasi, yakni Pasar Flamboyan Pontianak, berbagai bahan pokok dijual sejak pukul 07.30 WIB.
Harga berbagai kebutuhan pokok di Flamboyan, lebih murah dari yang dijual di pasar-pasar atau dari harga normal.
Misalnya, harga normal beras 5 kg biasanya dijual Rp 56 ribu, namun di Operasi Pasar dijual seharga Rp 45 ribu atau diberikan subsidi Rp 2. 300 per kg beras.
Selanjutnya, minyak goreng premium yang harga normalnya Rp 15.800 per liter, tetapi di Operasi Pasar dijual dengan harga Rp 14 ribu per liter atau subsidi Rp 1.800 per liter.
Begitu juga dengan gula pasir yang harga normalnya Rp 14 ribu per kilogram, di Operasi Pasar hanya Rp 12 ribu per kilogram atau subsidi Rp 1.800 per kilogram.
Tidak hanya di Pasar Flamboyan, Operasi Pasar juga bakal diselenggarakan di beberapa titik pasar tradisional lainnya di Kota Pontianak.
Selain itu juga akan dilaksanakan di Kota Singkawang dan Kabupaten Sintang.
Ketiga kota tempat pelaksanaan Operasi Pasar dinilai sebagai kota yang menjadi tolok ukur perhitungan inflasi di Kalbar. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News