GenPI.co Kalbar - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kalbar kembali menggelar Forum Group Discussion (FGD) Kajian Bahasa.
Kajian dilakukan berlandaskan temuan-temuan yang diperoleh di kehidupan masyarakat suku Dayak pedalaman.
Masyarakat Dayak didapati sudah mulai melupakan bahasa mereka sendiri, terutama di kalangan anak-anak muda.
Hal itulah yang mendorong Balitbang Kalbar merasa perlu melakukan kajian strategis perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan bahasa Dayak di Kalbar.
Hal itu untuk menjaga kelestarian dari aneka ragam bahasa yang ada, khususnya bahasa Dayak yang mempunyai berbagai macam perbedaan di setiap daerahnya.
Langkah tersebut diapresiasi oleh tokoh masyarakat Dayak yang diwakili Jakius Sinyor dari Dewan Adat Dayak Kalbar.
“Kami sangat berterima kasih kepada Balitbang Kalbar karena bahasa Dayak mendapat perhatian khusus di sini,” ujarnya di Hotel Ibis Pontianak, Rabu (7/9).
“Kami berharap bahasa Dayak bisa mempunyai standar universal yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Sementara itu, peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian bahasa Dayak.
Di antaranya mengadakan perlombaan dan pertunjukan tradisi lokal masyarakat adat antarkampung secara periodik, memberi penghargaan (award) kepada perseorangan, komunitas, dan kampung yang masih menjaga tradisi lokal.
Selain itu, bisa dengan cara mewariskan atau mengkulturasi segala budaya lokal yang dimiliki kepada generasi muda mereka.
Termasuk juga melatih pemuda-pemudi kampung sebagai penyalin budaya lokal dan agen konservasi kebudayaan Dayak. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News