GenPI.co Kalbar - Penanganan stunting mendapat bantuan dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Barat (PT Bank Kalbar).
Bantuan sebesar Rp 54 juta itu disalurkan kepada Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan.
"Bantuan ini akan digunakan untuk penanganan anak-anak yang mengalami stunting terutama di Kota Singkawang dan kabupaten yang lain khususnya di Kalbar," tuturnya, Rabu (7/9).
Norsan menyebut, angka kekerdilan di Kalbar masuk urutan kelima se-Indonesia.
Oleh sebab itu, Pemprov Kalbar diminta untuk menurunkan angka kekerdilan agar bisa di bawah angka 29,8 persen.
"Angka yang paling tinggi yaitu di Kabupaten Kubu Raya, Sintang, dan Melawi. Kemudian Kabupaten Sambas, Mempawah, Kapuas Hulu, dan seterusnya," ujar Norsan.
Saat ini, daerah yang paling rendah angka kekerdilannya, yakni Kota Singkawang dan Pontianak.
Norsan berharap, pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) Kota Singkawang, bisa memberikan asupan gizi dan pelayanan kesehatan yang baik kepada anak.
"Mengenai anggarannya diambil dari DAK Dinas Kesehatan dan KB di masing-masing daerah," katanya.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie menyebut, pembentukan kepengurusan itu diharapkan bisa membantu pemerintah dalam menurunkan angka kekerdilan.
"Terlebih di tahun 2024, Kota Singkawang harus zero dari kekerdilan," ungkap Tjhai Chui Mie.
Dengan pola kerja yang sudah disusun dengan baik dan melibatkan semua pihak seperti puskesmas, sekolah, dan pihak-pihak lainnya, Tjhai Chui Mie optimis Singkawang bisa mencapai zero kekerdilan pada 2024.
"Berdasarkan data yang saya terima, jika kasus kekerdilan yang tersebar di 26 kelurahan/kota Singkawang adalah 12,24 persen," tutupnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News