GenPI.co Kalbar - PT Pertamina Kalbar diminta untuk tetap stabil dalam pendistribusian bahan bakar dan LPG untuk mencegah terjadinya inflasi.
Gubernur Kalbar Sutarmidji menyarankan agar pendistribusian LPG 3 kg langsung ke BUMDes, sehingga ketersediaan di desa-desa aman.
“Kalau ada kelangkaan LPG di satu desa, bisa langsung tunjuk pemasaran di desa itu, sehingga memudahkan pengangkutan jika pemerintah mengadakan subsidi," tuturnya di Pontianak, Rabu (7/9).
Menurut Sutarmidji, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pasti menimbulkan dampak, misalnya kenaikan tarif transportasi umum.
Dia menyebut, Pemprov Kalbar sudah menyiasati hal itu dengan melakukan dua hal.
Pertama, menyalurkan bantuan sembako untuk masyarakat yang betul-betul tidak mampu.
“Kedua, kami melakukan operasi pasar dan selalu mengikuti komponen yang harganya naik dalam menghitung inflasi," terang Sutarmidji.
Tujuan operasi pasar di kecamatan-kecamatan, yakni mencegah terjadinya lonjakan inflasi dan harga pangan yang tinggi.
"Itu yang kami lakukan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lonjakan inflasi,” katanya.
“Alhamdulillah, sampai hari ini Kalbar termasuk daerah dengan inflasi kategori rendah," tandas Sutarmidji. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News