GenPI.co Kalbar - Keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai kurang tepat oleh mahasiswa Kabupaten Ketapang.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ketapang Sajimin menuturkan, mahasiswa menawarkan solusi kepada pemerintah.
“Harusnya dipastikan agar tepat sasaran oleh tiap Pertamina, pemerintah daerah dan pihak berwenang lainnya," tuturnya, Senin (5/9).
Sajimin menilai, ada tugas Pertamina dan kepala wilayah yang bisa memastikan agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran.
"Jadi, saya rasa ini yang harus benar ditekankan melalui regulasi atau kebijakan bukan malah menaikkan harga BBM," ungkapnya.
Saat ini, kenaikan harga BBM telah menimbulkan kisruh, bukan hanya di ibu kota negara tetapi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Bahkan, lanjut Sajimin, bukan hanya mahasiswa dan pemuda melakukan aksi, para buruh juga sangat banyak.
“Mereka sama, menolak kenaikan harga BBM yang sejak kemarin," terangnya.
Sajimin menyampaikan, sejumlah mahasiswa dan pemuda dari berbagai organisasi di Ketapang bakal melakukan aksi damai menolak kenaikan harga BBM.
"Besok rencananya, diperkirakan ratusan peserta aksi," katanya.
Aksi tersebut diikuti beberapa organisasi mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Haudl.
Menurut Sajimin, aksi tersebut murni suara mahasiswa yang membawa kepentingan masyarakat.
Jadi, tidak ada ditunggangi oleh pihak mana pun. Aksi serupa juga akan dilakukan di seluruh Indonesia.
"Kami melihat ada kebijakan pemerintah yang memang tidak sepihak kepada masyarakat, terutama yang menjadi fokus adalah kenaikan harga BBM pada 3 September kemarin," tandas Sajimin. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News