Pemkot Pontianak Susun Rencana Mitigasi Perubahan Iklim

05 September 2022 14:15

GenPI.co Kalbar - Kelompok Kerja Perubahan Iklim Kota Pontianak mulai menyusun rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim Kota Pontianak.

Penyusunan rencana aksi ini didampingi tim Center for Climate Risk and Opportunity Management Southest Asia and Pacific (CCROM-SEAP) yang dipimpin Prof Rizaldi Boer dari IPB Bogor.

CCROM-SEAP sendiri merupakan bagian dari program kota percontohan Global Covenant of Mayors for Climate & Energy (GCoM) Asia Pasific.

BACA JUGA:  Cegah Banjir, Pemkot Singkawang Normalisasi Sungai

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kota Pontianak Eko Prihandono mengatakan, rencana aksi ini merupakan upaya Pemkot beradaptasi dan berusaha memitigasi dampak dari perubahan iklim.

Perencanaan tersebut disusun berdasarkan data per kelurahan sehingga rencana aksinya lebih tepat sasaran.

BACA JUGA:  Perubahan Iklim Nyata, Ancam Pengembangan Sektor Pertanian Kalbar

Dampak perubahan iklim nantinya bakal diintervensi langsung di tingkat wilayah paling kecil.

“Penyusunan rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim ini merupakan komitmen Pemkot Pontianak untuk ambil bagian dalam mengatasi perubahan iklim global,” ujar Eko, Senin (5/9).

BACA JUGA:  Tanam 1.000 Pohon, Sinar Mas: Kontribusi Atasi Perubahan Iklim

Eko Prihandono menambahkan perubahan iklim membawa dampak nyata di kehidupan.

Tak terkecuali di Kota Pontianak. Misalnya, intensitas hujan hingga peningkatan tinggi muka air pasang dirasakan langsung masyarakat.

“Rencana aksi ini diharapkan membantu Kota Pontianak lebih tangguh dalam menghadapi perubahan iklim,” katanya.

Sementara itu, perwakilan GCoM Asia Pasific M Ridwan mengatakan, selain penyusunan rencana aksi, pihaknya akan menjembatani pemerintah daerah dengan sumber-sumber pendanaan dari dalam dan luar negeri.

Dengan begitu, bisa membantu dalam mewujudkan rencana aksi yang diharapkan.

Sebagai informasi, Kota Pontianak terpilih sebagai salah satu kota percontohan GCoM di Indonesia selain Tangerang, Minahasa Utara, dan Medan.

Sementara di seluruh Asia Tenggara ada 16 kota.

GCoM Asia Project terdiri dari delapan negara, yakni Jepang, Cina, Korea Selatan, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan India.

Dia berharap dari kota-kota percontohan itu bisa terjalin sinergitas, saling berbagi, dan belajar. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR