GenPI.co Kalbar - Masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai di Singkawang diiimbau bisa melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan lebat secara terus-menerus lebih dari satu jam.
Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
"Untuk jangka panjang, masyarakat bersama pemerintah daerah agar mengevaluasi kondisi lingkungan di kawasan hulu dan sepanjang daerah aliran sungai,” tuturnya, Selasa (30/8).
Menurutnya, penanaman kembali kawasan hulu dengan vegetasi yang bernilai ekologi dan ekonomis akan mampu mengurangi potensi banjir di masa depan.
Dia juga menuturkan bahwa banjir yang melanda Kota Singkawang pada Sabtu (27/8), sudah berangsur surut.
Hal tersebut diketahui dari hasil kaji cepat yang dilaporkan ke Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Minggu (28/8) pukul 23.37 WIB.
Selain banjir, curah hujan yang tinggi dan kondisi tanah yang labil, menyebabkan longsor di beberapa titik.
Berdasarkan data yang dihimpun, ada 250 rumah dan 1 unit rumah sakit terdampak banjir.
“Selain itu, 1 unit rumah rusak ringan, 1 unit rumah rusak berat, dan 1 unit sarana ibadah terdampak longsor," terang Abdul Muhari.
Abdul mengatakan, upaya asesmen dan penanganan sudah dilakukan dengan menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak.
"Tim gabungan yang terdiri atas BPBD, unsur TNI-Polri, OPD setempat, relawan dan masyarakat masih bersiaga di lokasi untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi cuaca dan mengantisipasi potensi banjir susulan," tandas Abdul Muhari. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News