GenPI.co Kalbar - Harga telur di Kabupaten Kubu Raya mengalami kenaikan karena banyaknya permintaan pasar.
Hal itu diungkapkan oleh Kasi Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kubu Raya Asep, Senin (29/8).
"Untuk harga telur di Kubu Raya memang terjadi kenaikan, harga dari semula Rp 26-Rp 28 ribu per kg, saat ini mencapai kisaran Rp 30-Rp 32 ribu per kg," ujarnya.
Saat ini, banyak masyarakat yang mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT), membelanjakan dana bantuan mereka untuk stok sembako, salah satunya telur ayam.
"Karena banyaknya permintaan ini, makanya harga telur naik. Namun, kami pastikan stoknya tersedia,” terang Asep.
Sayangnya, terjadi hukum pasar, dengan banyaknya permintaan otomatis harga juga naik.
Menurut Asep, meski terjadi kenaikan pada harga telur, namun harga komoditas lainnya masih stabil.
Misalnya, harga beras per kg masih di kisaran harga Rp 10- Rp 13 ribu per kg.
Begitu juga dengan gula pasir yang masih dihargai Rp 13.500 dan minyak goreng curah Rp 13 ribu.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian Kubu Raya Nora Sari Arani, memastikan ketersediaan kebutuhan sembako di Kubu Raya.
"Ini terus kami pantau, baik ketersediaan dan harganya,” ucap Nora.
Selain itu, pihaknya melakukan upaya pencegahan inflasi di Kubu Raya dengan memaksimalkan pengawasan dan ketersediaan sembako bagi masyarakat.
Dia mengungkapkan, memang tidak menggelar pasar murah untuk menekan inflasi karena anggaran yang minim.
Namun, pihaknya menggandeng beberapa produsen yang ada di Kubu Raya untuk menjual harga sesuai standar agar tidak terjadi kenaikan harga di pasaran.
"Seperti pada 14-17 Agustus lalu, kami membuka bazar pasar murah sebagai salah satu upaya menekan inflasi di Kubu Raya," tandas Nora Sari Arani. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News