GenPI.co Kalbar - Tindakan tegas Bupati Sambas Satono terhadap truk pengangkut sawit yang membawa muatan melebihi kapasitas atau Over Dimensi Over Load (ODOL), mendapat dukungan dari masyarakat di kabupaten tersebut.
Diketahui pada Kamis (25/8), Satono mengadang rombongan truk pengangkut sawit yang membawa muatan melebihi kapasitas di jalan raya Desa Dalam Kaum, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas.
Saat ini, jalan raya di Desa Dalam Kaum sedang dalam pengerjaan Pemkab Sambas.
Sebelum diperbaiki, jalan tersebut sudah rusak selama bertahun-tahun.
Masyarakat yang berusaha di sekitar jalan rusak tersebut sudah lama merasa terganggu. Selain itu juga mengalami penurunan pendapatan ekonomi.
"Jalan rusak ini telah menganggu usaha kami, sebagai pekerja swasta pendapatan kami turun,” tutur Alan Kasidi, warga Desa Dalam Kaum, Jumat (26/8).
Dia menambahkan, belum lagi masalah kesehatan karena debu yang beterbangan ke mana-mana.
“Apalagi sekarang ada perbaikan, tapi mau bagaimana lagi. Kami harus sabar menunggu proses pembangunan," imbuhnya.
Alan juga menilai bahwa tindakan Bupati Satono yang mengadang truk pengangkut sawit yang membawa muatan berlebih, sudah benar.
Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh Satono hanya untuk menjaga infrastruktur jalan yang sedang dibangun pemerintah.
"Truk overload itu sebenarnya memang menggangu. Kalau bisa ditindak, beri efek jera. Seperti kemarin yang dilakukan Bupati adalah salah satu cara mengatasinya,” terang Alan.
Ke depan, dia menyarankan agar Dinas Perhubungan dan kepolisian bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Menurut Alan, truk ODOL yang melintas di jalan rusak pasti membahayakan pengguna jalan lain.
Belum lagi jalan di desanya yang sedang diperbaiki malah bertambah rusak akibat ulah sopir nakal.
Oleh sebab itu, dia mendorong pemerintah agar membuat jembatan timbang.
“Kalau sudah ada jembatan timbang, jangan hanya sekadar dibuat saja tapi harus difungsikan dengan baik," tandas Alan Kasidi. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News