GenPI.co Kalbar - Industri Kecil Menengah (IKM) tepung beras, Koperasi Tebas Gemilang Jaya, Desa Mensere melakukan diversifikasi produk untuk meningkatkan nilai tambah.
Diversifikasi produk didampingi oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sambas.
Kepala Diskumindag Sambas Hermanto menyampaikan, pihaknya menghadirkan pelatihan diversifikasi dan teknis produksi tepung beras bagi Koperasi Tebas Gemilang Jaya, Desa Mensere.
Pemilihan Desa Mensere Tebas untuk sentra IKM tepung beras karena menjadi sentra beras dan saat ini, sedang dibangun gedung IKM tepung beras.
“Tentunya kegiatan ini dilaksanakan berbasis keunggulan lokal agar lebih mudah berkembang," ujarnya di Sambas, Selasa (23/8).
Menurutnya, Kabupaten Sambas memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah, baik dari sektor pertanian, perkebunan dan perikanan.
Potensi tersebut mesti dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Hal itu sesuai dengan program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Sambas one village one product (ovop) atau satu desa satu produk unggulan.
Program ovop sendiri mendapat dukungan dari pemerintah pusat lewat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2021 tentang percepatan pembangunan kawasan perbatasan negara di Aruk, Moutaain, dan Skouw.
Instruksi itu memuat arahan pelaksanaan percepatan pembangunan kawasan ekonomi pada kawasan perbatasan negara.
"Salah satu program dalam Inpres adalah revitalisasi sentra IKM pengolahan tepung beras di Desa Mensere, Kecamatan Tebas,” terang Hermanto.
Revitalisasi dilakukan melalui dana alokasi khusus bidang IKM, yakni pembangunan unit produksi pengolahan tepung beras yang sedang dalam tahap pembangunan fisik.
Selain itu, ada pengadaan mesin produksi pengolahan tepung beras.
Hermanto menilai, pembangunan sentra IKM pengolahan tepung beras harus disertai dengan pemberdayaan SDM yang mumpuni dan mampu melakukan proses produksi tepung beras yang berkualitas dan berdaya saing.
Oleh sebab itu, dilakukan beberapa pelatihan untuk pelaku IKM pengolahan tepung beras, di antaranya pelatihan kewirausahaan, pelatihan teknik produksi, dan diversifikasi serta pelatihan manajemen bisnis.
"Saya berharap, pengetahuan dan wawasan yang telah didapatkan menjadi bekal untuk menjalankan usaha pengolahan tepung beras," tandas Hermanto. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News