GenPI.co Kalbar - Peran tokoh agama dibutuhkan dalam menyosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada para pendonor darah.
Pasalnya, masih banyak masyarakat yang belum paham soal kelayakan sebagai pendonor darah dari sisi fisik dan kesehatan.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji, saat membuka kegiatan Donor Darah dalam rangka HUT Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kalbar.
"Tokoh agama perlu dilibatkan dalam mencari para pendonor dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar ketersediaan darah tidak menjadi hal yang meresahkan, khususnya bagi yang membutuhkan," tutur Sutarmidji, Kamis (18/8).
Dia juga berharap, kegiatan donor darah bisa menjadi program utama TP PKK Kalbar seperti program-program lainnya karena sangat penting.
“Saya berharap Tim Penggerak PKK punya bank donor, bukan bank darah," ujar Sutarmidji.
Menurutnya, bank donor sangat penting karena data pendonor sudah tersusun dan sudah bagus.
Dengan begitu, tidak akan sulit saat mengadakan kegiatan donor darah.
Hanya tinggal mengingatkan si pendonor jika sudah waktunya untuk mendonorkan darah.
"Kegiatannya akan lebih efektif dan silakan buka bank donor sebanyak mungkin. Jadi, bank donor yang harus dikembangkan,” terang Sutarmidji.
Sutarmidji menambahkan, semestinya 1 pengidap talasemia sudah memiliki pendonor tetap yang memiliki kesamaan golongan darah.
“Misal, pasien A harus memiliki 20 pendonor. Meskipun secara hitung-hitungannya bisa 12 pendonor.
Tapi, supaya lebih aman, saya lebih cenderung 20 orang,” paparnya.
“Terutama golongan darah yang sulit didapat, sehingga harus mencari pendonor karena itu hal yang tidak mudah," tandas Sutarmidji. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News