Duta Anti Anemia Cinta Sejati Bantu Intervensi Kasus Siswi Kurang Darah

10 Agustus 2022 13:45

GenPI.co Kalbar - Pembentukan Duta Anti Anemia di 10 sekolah di Siantan Hilir, terbukti sukses mengintervensi gizi masalah anemia sejak dini.

Duta Anti Anemia itu sendiri merupakan bagian dari inovasi Cegah Anemia Tampil Sehat Remaja Putri (Cinta Sejati) dari UPT Puskesmas Siantan Hilir.

Inovator Cinta Sejati Suriyani bercerita, inovasi ini dimulai pada Februari 2019 di tujuh sekolah dengan membentuk Duta Anti Anemia.

BACA JUGA:  Resmikan Puskesmas, Bupati Minta Pelayanan Masyarakat Dipermudah

Duta tersebut merupakan siswi di sekolah masing-masing.

Tugas mereka membantu guru membagikan, memantau, dan mencatat hasil kegiatan minum tablet Fe di kartu pantau, serta menyimpan kembali tablet Fe di ruang UKS.

BACA JUGA:  Rentan Keluhan Soal Pencernaan, Puskesmas Siaga Selama Libur

Tablet Fe adalah suplemen penambah darah merah.

Puskesmas Siantan Hilir berada di wilayah Pontianak Utara dengan penduduk pada 2021 berjumlah 30.577 jiwa, 15.408 jiwa di antaranya merupakan perempuan.

BACA JUGA:  Inovasi Tape Ketan Mas untuk Pasien Hipertensi-Diabetes Melitus

Remaja putri yang berusia 12-18 tahun berjumlah 1.802 jiwa.

Pada 2018, Puskesmas Siantan Hilir memiliki prevalensi ibu hamil anemia sebesar 7,3 persen. Lalu pada 2019, kasus anemia ibu hamil 6,2 persen.

"Sehingga butuh intervensi dari usia remaja untuk menekan angka ini ke depan," tutur Suriyani, Rabu (10/8).

Sebagai informasi, kekurangan Fe pada ibu hamil, bisa membuat janin lambat atau tidak berkembang, kelahiran prematur, berat badan bayi saat lahir rendah.

Kemudian, risiko kerusakan organ vital seperti otak dan jantung, pada kasus yang sangat parah.

Oleh sebab itu, ide pemberian tablet Fe secara rutin di sekolah pun muncul.

Pasalnya, dalam kajian awal, terdapat siswi anemia yang tidak mau minum tablet Fe dan kesulitan guru memantau karena jumlah siswi dan kelas yang banyak.

Inovasi tersebut memaksimalkan pemantauan dan memastikan tablet Fe dikonsumsi memberikan dampak turunnya jumlah siswi yang menderita anemia.

Hasilnya, pada 2021 dari pemeriksaan Hb secara acak terhadap 87 orang, pemeriksaan awal diperoleh siswi yang menderita anemia berjumlah 48 siswi (61,5 persen).

Setelah intervensi pemberian tablet Fe selama tiga bulan berturut-turut, jumlah anemia menurun menjadi 19 siswi (21,8 persen).

"Kegiatan pemberian tablet Fe remaja putri dikembangkan sebagai salah satu upaya preventif dan promotif sejak usia remaja untuk mencegah terjadinya permasalahan gizi seperti anemia,” tutup Suriyani. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR